Representasi: Pengertian, Jenis, dan Contohnya dalam Kajian Ilmiah
Pendahuluan
Representasi adalah salah satu konsep penting dalam berbagai kajian ilmiah lintas bidang, mulai dari komunikasi, budaya, media, hingga psikologi dan pendidikan. Dalam kajian ilmiah, pemahaman yang tepat mengenai representasi menjadi kunci untuk memahami bagaimana realitas sosial, simbol, ide, atau nilai-nilai direkam, dikonstruksi, dan dipahami oleh individu maupun kelompok. Dengan demikian, artikel ini akan menyajikan paparan komprehensif mengenai representasi , mulai dari definisinya, tinjauan menurut para ahli, jenis-jenisnya, hingga contoh konkret dalam kajian ilmiah. Melalui pemahaman ini diharapkan pembaca,termasuk peneliti, mahasiswa, atau praktisi,mampu melihat bagaimana representasi muncul di lapangan, bagaimana ia dianalisis secara ilmiah, serta implikasinya dalam penelitian maupun praktik.
Definisi Representasi
Definisi Representasi Secara Umum
Secara umum, representasi dapat dipahami sebagai proses atau cara untuk menggambarkan, menyajikan, atau ‘mewakili’ sesuatu melalui simbol, tanda, bahasa, gambar, cerita, atau medium lainnya agar dapat dipahami oleh orang lain. Sebuah penelitian menyebutkan bahwa “secara umum representasi yaitu proses menerima pesan kemudian memahami hingga menjelaskan kembali.” [Lihat sumber Disini] Selain itu, representasi juga sering dijelaskan sebagai “suatu bentuk kata, gambar, urutan, cerita dan lainnya yang mewakili ide, emosi hingga fakta.” [Lihat sumber Disini] Dalam kerangka ini, representasi tidak hanya sebatas ‘gambar ulang’ dari realitas, melainkan juga proses pemaknaan atau konstruksi makna atas realitas tersebut. Sebagai salah satu karya tulis untuk skripsi, disebutkan bahwa “representasi merupakan proses memproduksi makna dari konsep yang difikirkan seseorang melalui bahasa.” [Lihat sumber Disini] Dengan demikian, dalam kajian ilmiah “representasi” mencakup dua aspek: proses (mewakili, menyajikan) dan produk (hasil representasi yang dapat dianalisis).
Definisi Representasi dalam KBBI
Menurut Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa melalui versi daring dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata representasi memiliki arti sebagai berikut: “perbuatan mewakili; keadaan diwakili; apa yang mewakili; perwakilan.” [Lihat sumber Disini] Arti ini menekankan aspek “mewakili” atau “diwakili” sebagai inti maknanya. Dengan demikian, representasi dalam bahasa sederhana dapat dipahami sebagai tindakan atau keadaan di mana suatu entitas (orang, ide, objek) diwakili oleh entitas lainnya (gambar, teks, simbol, ucapan) untuk menyampaikan makna atau fungsi tertentu.
Definisi Representasi Menurut Para Ahli
- Stuart Hall menyebut bahwa representasi adalah proses di mana anggota sebuah budaya menggunakan bahasa atau sistem tanda lainnya untuk memproduksi makna. Sebagai contoh, representasi menghubungkan konsep dalam pikiran dengan bahasa yang memungkinkan kita mengartikan objek, orang atau peristiwa nyata maupun imajiner. [Lihat sumber Disini]
- Berdasarkan kajian teori representasi dalam banyak skripsi/tesis, representasi dipahami sebagai “proses atau produk dari pemaknaan suatu tanda.” [Lihat sumber Disini]
- Dalam kajian media dan budaya, representasi disebut sebagai “kajian penting dalam kehidupan sosial dan budaya, terutama untuk memaknai bagaimana dunia ditampilkan dalam media.” [Lihat sumber Disini]
- Dalam kajian teks populer, representasi “merupakan suatu proses yang melibatkan suatu keadaan yang mewakili simbol, gambar dan semua hal yang memiliki makna.” [Lihat sumber Disini]
- Dalam skripsi lainnya disebut: “Representasi adalah bagian terpenting dari proses di mana arti diproduksi dan dipertukarkan antar anggota sebuah kebudayaan.” [Lihat sumber Disini]
Dengan demikian, para ahli sepakat bahwa representasi melibatkan proses produksi makna, penggunaan bahasa atau tanda, dan pertukaran antara anggota budaya atau sosial.
Jenis-Jenis Representasi
Dalam kajian ilmiah, representasi dapat dikelompokkan ke dalam beberapa jenis atau kategori berdasarkan pendekatan, medium, dan fungsi. Berikut beberapa jenis representasi yang sering disebut:
- Representasi mental vs. representasi bahasa (Stuart Hall). Hall membagi representasi ke dalam dua level: representasi mental (peta konseptual di dalam pikiran) dan representasi bahasa (bahasa atau sistem tanda yang menerjemahkan konsep tersebut menjadi bentuk yang dapat dipahami orang lain). [Lihat sumber Disini]
- Pendekatan reflektif, intentional, dan konstruksionis menurut beberapa teoretikus representasi:
- Reflective approach: bahasa/representasi dianggap sebagai cermin dari realitas yang sudah ada. [Lihat sumber Disini]
- Intentional approach: bahasa digunakan untuk mengekspresikan arti personal dari seseorang. [Lihat sumber Disini]
- Konstruksionis (atau diskursif/semiotik): makna dibentuk melalui bahasa, tanda, dan wacana; realitas dipandang sebagai konstruksi sosial melalui representasi. [Lihat sumber Disini]
- Representasi visual, verbal, simbolik: Berdasarkan medium yang digunakan, representasi dapat berupa gambar, teks, suara, film, fotografi. Sebuah kajian menyebutkan bahwa “konsep representasi digunakan dalam proses sosial, pemaknaan melalui sistem penandaan yang tersedia: tulisan, dialog, film, video, fotografi.” [Lihat sumber Disini]
- Representasi sebagai proses vs produk: Ada yang menekankan bahwa representasi adalah proses (representing) dan ada yang bahwa representasi adalah produk dari proses sosial (the representation). [Lihat sumber Disini]
- Representasi dalam konteks kajian sosial/budaya/ media: Misalnya, representasi ideologi sosial dalam karya sastra, representasi identitas budaya dalam media sosial, dan sebagainya. Sebagai contoh, penelitian menyebut “representasi ideologi sosial dalam karya sastra … terbagi menjadi empat yaitu (1) melalui tindakan rasional instrumental, (2) rasional nilai, (3) afektif, dan (4) tradisional.” [Lihat sumber Disini]
Dari jenis-jenis di atas, dalam praktik penelitian ilmiah kita dapat memilih kerangka jenis representasi yang relevan sesuai objek kajian: apakah fokus pada representasi media, representasi sosial, representasi budaya, atau representasi matematika/ilmiah (misalnya “representasi matematis siswa” dalam penelitian pendidikan). Contoh jenis representasi dalam pendidikan: representasi matematis. [Lihat sumber Disini]
Contoh Representasi dalam Kajian Ilmiah
Untuk memperjelas bagaimana jenis dan definisi di atas diterapkan dalam kajian ilmiah, berikut beberapa contoh konkret dari penelitian Indonesia:
- Penelitian mengenai representasi dalam media sosial: Penelitian “Representasi di Media Sosial Sebagai Pembentuk Identitas Budaya Populer” (2020) oleh Indainanto & Nasution meneliti bagaimana akun Instagram merepresentasikan gaya hidup kopi remaja dan ideologi konsumtif. [Lihat sumber Disini]
- Penelitian mengenai representasi dalam film: “Representasi dalam Film” (2019) oleh Rachman menekankan bahwa film bukan hanya menyampaikan pesan secara visual tetapi juga konstruksi makna melalui tanda, citra, bahasa. [Lihat sumber Disini]
- Penelitian mengenai representasi identitas budaya di sastra digital: “Dinamika Representasi Identitas Budaya dalam Sastra Digital Indonesia di Era Media Sosial” (2025) oleh Tamrin menunjukkan bagaimana unsur tradisional dan modern berkelindan dalam representasi budaya melalui media digital. [Lihat sumber Disini]
- Penelitian pendidikan: “Kemampuan Representasi Matematis Siswa Melalui Model Problem Based Learning dan Probing Prompting Learning” (2021) oleh Suwanti & Maryati menguji kemampuan siswa dalam representasi matematis,yaitu kemampuan mereka merepresentasikan ide, gagasan dalam menyelesaikan masalah matematika. [Lihat sumber Disini]
- Penelitian kajian budaya: “Representasi Ideologi Sosial dalam Cerita Pendek Majalah Horison Tahun 1998” (2024) menampilkan jenis representasi ideologi sosial melalui kategori tindakan rasional, afektif, dan tradisional. [Lihat sumber Disini]
Dari contoh-contoh tersebut dapat dilihat bahwa representasi merupakan konsep yang sangat fleksibel dan aplikatif dalam berbagai bidang penelitian. Dalam analisis, peneliti biasanya akan mengidentifikasi bagaimana suatu objek (misalnya media sosial, film, teks, peristiwa) “merepresentasikan” subjek atau ide tertentu, kemudian menganalisis proses (bagaimana), medium (melalui apa), dan implikasi (apa maknanya) dari representasi tersebut.
Kesimpulan
Sebagai penutup, berikut rangkuman penting mengenai representasi dalam kajian ilmiah:
- Representasi merupakan konsep yang melibatkan proses produksi makna melalui sistem tanda (bahasa, gambar, media) dan pertukaran antar anggota budaya.
- Definisi umum menempatkan representasi sebagai tindakan atau keadaan “mewakili/mewakilkan”, sedangkan definisi dalam KBBI menegaskan “perbuatan mewakili; keadaan diwakili; apa yang mewakili.”
- Menurut para ahli seperti Stuart Hall dan lainnya, representasi bukan hanya mencerminkan realitas, melainkan juga membentuk realitas melalui konstruksi simbolik dan makna sosial.
- Jenis-jenis representasi meliputi berbagai pendekatan (reflektif, konstruksionis), medium (visual, verbal, simbolik), dan tingkat (proses vs produk).
- Contoh aplikasi dalam penelitian Indonesia menunjukkan bagaimana representasi digunakan untuk memahami media sosial, film, sastra digital, pendidikan, dan studi budaya.
Dengan memahami representasi secara komprehensif,mulai dari definisi hingga jenis dan contoh,peneliti atau pembaca dapat melihat bagaimana makna dibentuk, disebarluaskan, dan diinterpretasikan dalam konteks ilmiah. Konsep ini menjadi alat penting untuk menganalisis bagaimana realitas sosial dan budaya “direpresentasikan” dalam berbagai medium dan bagaimana implikasi dari representasi tersebut terhadap ideologi, identitas, dan pemahaman masyarakat.
