Faktor Internal: Definisi, Jenis, dan Contoh dalam Penelitian
Pendahuluan
Dalam ranah penelitian sosial, pendidikan, maupun manajemen, istilah faktor internal sering muncul sebagai variabel penting yang memengaruhi hasil, proses, maupun perkembangan suatu entitas, baik itu individu, organisasi, maupun lembaga. Istilah ini kerap dikaitkan dengan kondisi yang bersumber dari dalam diri individu atau organisasi , berbeda dengan faktor eksternal yang berasal dari luar. Pemahaman yang mendalam mengenai faktor internal meliputi definisi, jenis-jenisnya, serta contoh konkret dalam penelitian akan sangat membantu bagi peneliti maupun praktisi dalam merancang strategi, analisis, atau intervensi yang tepat. Artikel ini akan menguraikan secara sistematis tentang Faktor Internal: Definisi, Jenis, dan Contoh dalam Penelitian, sesuai struktur yang telah ditentukan.
Definisi Faktor Internal
Definisi Faktor Internal Secara Umum
Secara umum, faktor internal merupakan unsur-atau kondisi yang berada dalam diri suatu objek penelitian,baik itu individu, kelompok, atau organisasi,yang dapat memengaruhi perilaku, proses, hasil, maupun kondisi subjek tersebut. Faktor internal bisa berupa kondisi fisik, kondisi psikologis, karakteristik personal, budaya organisasi, strategi internal, dan sebagainya. Sebagai ilustrasi, dalam konteks organisasi, faktor internal mencakup budaya organisasi, struktur organisasi, kompetensi SDM, dan proses internal yang dikelola secara internal oleh organisasi sendiri. [Lihat sumber Disini - repository.uir.ac.id]
Begitu pula dalam konteks individu, faktor internal menyangkut hal-hal seperti motivasi, minat, kesiapan, kesehatan jasmani, dan kecerdasan (inteligensi). Sebagai contoh penelitian, disebutkan bahwa faktor internal siswa seperti inteligensi, perhatian, minat, bakat, kematangan, dan kesiapan belajar memiliki korelasi tinggi dengan keterampilan menulis. [Lihat sumber Disini - jurnal.radisi.or.id]
Dengan demikian, secara umum faktor internal dapat dipahami sebagai “apa-yang-ada-di-dalam” yang memengaruhi suatu fenomena, bisa dikendalikan atau diintervensi oleh subjek terkait, dan menjadi pokok perhatian dalam banyak penelitian.
Definisi Faktor Internal dalam KBBI
Menurut kamus besar bahasa Indonesia, kamus daring atau versi online, kata faktor didefinisikan sebagai “hal (keadaan, peristiwa) yang ikut menyebabkan (mempengaruhi) terjadinya sesuatu”. [Lihat sumber Disini - kbbi.web.id]
Sementara itu, kata internal dalam KBBI berarti “hal yang menyangkut bagian dalam; sebelah dalam; di kalangan sendiri; atau dalam lingkungan sendiri”. [Lihat sumber Disini - detik.com]
Dengan menggabungkan kedua makna tersebut, dapat dijabarkan bahwa faktor internal dalam KBBI berarti: “hal atau keadaan dari dalam (diri, kelompok, organisasi) yang turut menyebabkan atau memengaruhi terjadinya suatu peristiwa atau hasil”. Dengan kata lain, ini adalah unsur sebab-akibat yang muncul dari dalam diri atau dalam struktur yang bersangkutan.
Definisi Faktor Internal Menurut Para Ahli
Berikut beberapa pendapat ahli yang menjelaskan secara spesifik konsep faktor internal:
- Muhibbin Syah menyatakan bahwa faktor internal adalah “faktor yang berasal dari dalam siswa, yakni keadaan atau kondisi jasmani dan rohani siswa.” [Lihat sumber Disini - digilib.uinsa.ac.id]
- Slameto dalam bukunya membagi bahwa belajar dipengaruhi oleh dua faktor utama: faktor internal (dalam diri peserta didik) dan faktor eksternal (lingkungan). Faktor internal meliputi kondisi jasmani dan rohani peserta didik. [Lihat sumber Disini - journal.iaisambas.ac.id]
- Lunandi (1993) mendefinisikan bahwa faktor internal adalah faktor dari dalam diri peserta didik, seperti kondisi jasmani atau rohani, yang meliputi aspek-fisiologis maupun psikologis. [Lihat sumber Disini - eskripsi.usm.ac.id]
- Dalam kajian motivasi belajar, disebutkan bahwa faktor internal merupakan kondisi yang bersumber dari dalam diri siswa seperti kemampuan siswa, minat, motivasi, siap belajar, dan kondisi jasmani/rohani. [Lihat sumber Disini - ejournal.edutechjaya.com]
Dari pendapat ahli-ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa faktor internal mencakup aspek fisik/biologis (jasmani atau kondisi kesehatan), aspek psikologis (motivasi, minat, kesiapan, bakat), serta kondisi yang melekat dalam diri individu ataupun struktur internal suatu organisasi.
Jenis-Jenis Faktor Internal
Dalam banyak penelitian dan literatur, faktor internal dapat dikelompokkan ke dalam berbagai jenis atau kategori, sesuai konteks objek penelitian,baik pada individu (misalnya siswa) ataupun organisasi. Berikut beberapa jenis yang umumnya ditemukan:
- Faktor Jasmaniah atau Fisiologis
– Kondisi fisik atau kesehatan individu, misalnya kesehatan tubuh, kelelahan, kekuatan fisik, gangguan fungsi tubuh. Contoh: penelitian yang menunjukkan bahwa kondisi fisik yang sehat memengaruhi motivasi belajar siswa. [Lihat sumber Disini - eskripsi.usm.ac.id]
– Dalam organisasi, ini bisa diadaptasi sebagai “kesehatan organisasi” atau “kemampuan operasional internal” seperti sumber daya fisik, sistem internal yang berjalan lancar. - Faktor Psikologis
– Termasuk minat, motivasi, bakat, inteligensi (kecerdasan), kesiapan belajar, kematangan, perhatian, sikap, kepercayaan diri. Contoh: pada penelitian, faktor-internal siswa meliputi inteligensi, minat, bakat, perhatian, kematangan belajar. [Lihat sumber Disini - jurnal.radisi.or.id]
– Dalam organisasi, aspek psikologis internal bisa bermakna budaya perusahaan, komitmen karyawan, motivasi tim, kepemimpinan internal. - Faktor Struktur atau Organisasi Internal
– Dalam konteks organisasi/lembaga, faktor internal mencakup elemen seperti visi, misi, strategi, struktur organisasi, budaya organisasi, sistem dan prosedur internal. Contoh: penelitian lembaga pendidikan menemukan bahwa faktor internal seperti visi, misi, kegiatan, jenis teknologi yang digunakan termasuk dalam faktor internal organisasi. [Lihat sumber Disini - ejournal.uinfasbengkulu.ac.id]
– Ini menunjukkan bahwa faktor internal tidak hanya aspek individual tetapi juga aspek kolektif/struktur. - Faktor Kapabilitas atau Sumber Daya Internal
– Kemampuan internal, sumber daya manusia (kompetensi, pengalaman, etos kerja), teknologi internal, sistem informasi internal. Misalnya, penelitian pada perusahaan menyebut bahwa faktor internal meliputi kemampuan individu, motivasi, dukungan yang diterima. [Lihat sumber Disini - repository.uin-suska.ac.id] - Faktor Internal Non-Struktural Lainnya
– Bisa termasuk faktor-keputusan internal, budaya inovasi, kreativitas internal, take-up risiko internal, sistem reward internal (dalam bisnis atau organisasi). Sebagai salah satu literatur menyebutkan bahwa dalam penelitian kewirausahaan, faktor internal mencakup locus-of-control, need achievement, risk taking, kreativitas, inovasi. [Lihat sumber Disini - elibrary.unikom.ac.id]
Dengan demikian, jenis-faktor internal sangat beragam tergantung konteks penelitian, namun dapat dikelompokkan minimal ke dalam aspek fisiologis (jasmaniah), psikologis, struktur/organisasi internal, dan kapabilitas internal.
Contoh Faktor Internal dalam Penelitian
Berikut beberapa contoh penelitian yang menggunakan variabel faktor internal, untuk menunjukkan bagaimana penerapannya dalam konteks penelitian nyata:
- Penelitian oleh ST Hasibuan (2025) menunjukkan bahwa faktor internal yang diteliti , inteligensi, perhatian, minat, bakat, motivasi, dan kesiapan belajar , memiliki korelasi tinggi (r = 0,76) terhadap keterampilan menulis siswa SMPN 1 Siabu Tahun Ajaran 2024/2025. [Lihat sumber Disini - jurnal.radisi.or.id]
- Penelitian oleh N W Pratiwi (2025) menganalisis faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi lama masa studi mahasiswa Sarjana Manajemen Universitas Riau. Faktor internal mereka – misalnya motivasi, kesiapan, kondisi internal – dianggap mempengaruhi lama studi. [Lihat sumber Disini - jurnalbisnismahasiswa.com]
- Penelitian pada lembaga pendidikan menunjukkan bahwa faktor internal dalam lembaga (visi, misi, sasaran organisasi, sifat dan jenis kegiatan, teknologi internal) memengaruhi proses pengorganisasian pendidikan. [Lihat sumber Disini - ejournal.uinfasbengkulu.ac.id]
- Penelitian pada usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) oleh D Febrianti (2023) mengidentifikasi bahwa rendahnya kemampuan UMKM dalam mengenali kondisi internal (faktor internal) berdampak pada kinerja pemasaran serta penerapan manajemen strategis. [Lihat sumber Disini - ejournal-balitbang.kkp.go.id]
- Penelitian pada perusahaan seperti PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (data 2016-2021) menemukan bahwa faktor internal (earnings per share, price to earning ratio) memiliki pengaruh positif signifikan terhadap harga saham. [Lihat sumber Disini - journals.stie-yai.ac.id]
Contoh-contoh tersebut menunjukkan bagaimana faktor internal digunakan sebagai variabel independen atau moderator dalam model penelitian, baik dalam bidang pendidikan, organisasi, maupun bisnis.
Kesimpulan
Dari pembahasan di atas, dapat diambil beberapa poin penting sebagai kesimpulan:
- Faktor internal adalah unsur yang berasal dari dalam diri individu, kelompok, atau organisasi, yang memiliki kapasitas untuk memengaruhi proses, perilaku, atau hasil dalam konteks penelitian.
- Secara terminologis, menurut KBBI kombinasi “faktor” dan “internal” menunjukkan “hal/keadaan dari dalam yang ikut memengaruhi terjadinya sesuatu”.
- Menurut para ahli, faktor internal mencakup kondisi jasmani dan rohani individu (Muhibbin Syah), keadaan dalam diri siswa (Lunandi), dan dalam organisasi meliputi aspek internal struktur dan prosedur (Slameto).
- Jenis-jenis faktor internal dapat dikelompokkan ke dalam aspek jasmaniah/fisiologis, psikologis, struktur/organisasi internal, kapabilitas/sumber daya internal, dan aspek non-struktur kreatif/innovatif.
- Berbagai penelitian di Indonesia dalam rentang 2021-2025 telah menggunakan faktor internal sebagai variabel kunci,baik di sektor pendidikan, organisasi, maupun bisnis,menunjukkan relevansi tinggi variabel ini dalam analisis empiris.
- Bagi peneliti atau praktisi, memahami dan memetakan faktor internal secara tepat sangat penting,karena faktor ini sering dapat dikendalikan atau diintervensi lebih mudah daripada faktor eksternal,sehingga dapat digunakan dalam strategi perbaikan, pengembangan, atau intervensi yang terarah.
