Terakhir diperbarui: 28 October 2025

Citation (APA Style):
Davacom. (2025, 28 October 2025). Mekanisme: Definisi, Fungsi, dan Contoh dalam Ilmiah. SumberAjar. Retrieved 12 November 2025, from https://sumberajar.com/kamus/mekanisme-definisi-fungsi-dan-contoh-dalam-ilmiah 

Kamu menggunakan Mendeley? Add entry manual di sini.

Mekanisme: Definisi, Fungsi, dan Contoh dalam Ilmiah

Pendahuluan

Dalam berbagai disiplin ilmu , mulai dari teknik, biologi, ekonomi hingga kebijakan publik , istilah mekanisme sering muncul untuk menjelaskan bagaimana suatu sistem, proses atau fenomena bekerja. Kata “mekanisme” sendiri menyoroti unsur bagaimana bagian-bagian saling berinteraksi, bagaimana proses berlangsung, dan bagaimana hasil tercapai. Pemahaman terhadap mekanisme tidak hanya mempermudah interpretasi fenomena ilmiah, tetapi juga memungkinkan kita untuk merancang, mengontrol, atau memperbaiki sistem yang ada. Dalam artikel ini akan dibahas secara komprehensif: definisi mekanisme (secara umum, dalam KBBI, dan menurut para ahli), fungsi-fungsi mekanisme dalam konteks ilmiah dan kajian umum, serta berbagai contoh penerapan mekanisme dalam penelitian dan praktik ilmiah. Dengan demikian pembaca diharapkan mendapatkan gambaran yang utuh tentang konsep mekanisme, relevansinya, dan aplikasinya dalam dunia ilmiah.

Definisi Mekanisme

Definisi Mekanisme Secara Umum

Secara umum, mekanisme dapat dipahami sebagai suatu rangkaian proses atau tahapan yang saling terkait dan bekerja bersama untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Sebagaimana disampaikan, mekanisme “merupakan suatu konsep yang memiliki arti luas … serangkaian proses atau tahapan yang saling terkait dan bekerja bersama untuk mencapai suatu tujuan tertentu.” [Lihat sumber Disini] Dalam arti ini, mekanisme bukan sekadar alat fisik, melainkan juga mencakup cara kerja sistem, alur sebab-akibat, atau interaksi antar komponen dalam suatu sistem. Sebagai contoh, dalam rangkaian organisasi atau tata kerja, mekanisme bisa merujuk pada prosedur atau urutan aktivitas yang memastikan tujuan tercapai.

Definisi Mekanisme dalam KBBI

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), mekanisme / me·ka·nis·me (n) memiliki beberapa makna:

  1. Tek penggunaan mesin; alat-alat dari mesin; hal kerja mesin. [Lihat sumber Disini]
  2. Cara kerja suatu organisasi (perkumpulan dan sebagainya): ––kerja. [Lihat sumber Disini]
  3. Hal saling bekerja seperti mesin (kalau yang satu bergerak, yang lain turut bergerak): ––penyesuaian. [Lihat sumber Disini]
    Dengan demikian menurut KBBI, mekanisme mencakup baik aspek alat/mesin fisik maupun aspek organisatoris atau sistematis.

Definisi Mekanisme Menurut Para Ahli

Berikut adalah beberapa definisi menurut para ahli maupun sumber yang mengutipnya (meskipun tidak semua dari jurnal 2021-2025, namun relevan untuk pembahasan).

  1. Menurut Moenir (2001): Mekanisme adalah “rangkaian kerja alat yang digunakan untuk tujuan penyelesaian masalah yang berhubungan dengan proses kerja, tujuannya demi hasil yang maksimal dan juga mengurangi kegagalan.” [Lihat sumber Disini]
  2. Menurut Bagus (1996): Mekanisme adalah “suatu interaksi bagian satu dengan bagian lainnya sehingga sistem secara keseluruhan dalam menghasilkan fungsi atau kegiatan dengan tujuannya.” [Lihat sumber Disini]
  3. Menurut Poerwadarmita (2003): Mekanisme adalah “cara kerja dan seluk-beluk dari suatu alat, perkakas dan juga sebagainya.” [Lihat sumber Disini]
  4. Dalam kajian teoritis lebih terkini, dikatakan bahwa mekanisme adalah “interaksi bagian satu dengan bagian lainnya dalam suatu sistem secara keseluruhan untuk menghasilkan fungsi atau kegiatan sesuai dengan tujuan.” [Lihat sumber Disini]
  5. Dalam penelitian organisasi, misalnya pada kajian mekanisme kerja, disebutkan bahwa: “Mekanisme atau sistem kerja dipandang memiliki peranan penting … mekanisme kerja itu sendiri dapat berupa tahapan dalam tata kerja yang harus dilalui para pekerja … inilah yang kemudian melahirkan sistem kerja berupa susunan tata kerja berbentuk pola tertentu dalam menyelesaikan kegiatan organisasi.” [Lihat sumber Disini]

Dari definisi-definisi ini dapat disimpulkan bahwa mekanisme pada intinya mengandung unsur: komponen (bagian), interaksi antar bagian, alur atau urutan kerja, tujuan yang ingin dicapai, dan kombinasi aspek sistemik serta fungsional.

Fungsi Mekanisme

Mekanisme, sebagai konsep dan kenyataan dalam sistem ilmiah dan praktis, memiliki beberapa fungsi penting. Berikut penguraian fungsi-fungsi tersebut:

  1. Menjelaskan Cara Kerja Sistem atau Proses
    Mekanisme berfungsi sebagai kerangka yang menjelaskan bagaimana suatu fenomena muncul atau bagaimana suatu sistem bekerja. Dengan memahami mekanisme, peneliti atau praktisi dapat melihat bukan hanya “apa” yang terjadi, tetapi juga “bagaimana” terjadinya. Misalnya dalam penelitian kebijakan atau ekonomi, memahami mekanisme transmisi kebijakan moneter membantu menjelaskan bagaimana perubahan instrumen moneter berdampak pada inflasi atau output riil. [Lihat sumber Disini]
  2. Menganalisis Komponen dan Relasi Antar Komponen
    Fungsi mekanisme adalah memecah sistem atau proses menjadi bagian-bagian yang lebih kecil dan memetakan relasi antar bagian. Dengan demikian, kita bisa melihat bagian mana yang kuat, mana yang lemah, dan bagaimana bagian-bagian tersebut saling mempengaruhi satu sama lain.
  3. Mengidentifikasi Jalur atau Saluran Pengaruh (Causal Pathways)
    Dalam banyak studi ilmiah, terutama di bidang sosial, ekonomi, maupun kesehatan, mekanisme digunakan untuk menjelaskan jalur sebab-akibat (causal pathways). Sebagai contoh, penelitian organisasi menunjukkan bahwa mekanisme kerja mempengaruhi kinerja organisasi secara langsung maupun melalui budaya organisasi. [Lihat sumber Disini]
  4. Menyediakan Dasar untuk Desain atau Pengendalian Sistem
    Karena mekanisme menjelaskan bagaimana sistem bekerja, maka fungsi berikutnya adalah sebagai dasar untuk merancang intervensi atau pengendalian. Dengan memahami mekanisme, kita bisa menentukan titik lemah dalam sistem dan merancang perubahan yang efektif.
  5. Memfasilitasi Interpretasi dan Replikasi Ilmiah
    Dalam konteks ilmiah, mekanisme memiliki fung si untuk memfasilitasi pemahaman yang lebih mendalam dan membuat hasil penelitian lebih dapat diinterpretasi serta direplikasi oleh peneliti lain.

Dengan demikian, mekanisme bukan hanya sebagai istilah teoretis, tetapi sebagai alat analisis dan operasional yang sangat berguna dalam riset dan praktik.

Contoh Mekanisme dalam Ilmiah

Untuk memperjelas, berikut beberapa contoh penerapan mekanisme dalam penelitian ilmiah dan praktik.

Contoh 1: Mekanisme Transmisi Kebijakan Moneter di Indonesia

Dalam artikel “Mekanisme transmisi kebijakan moneter di negara berkembang seperti Indonesia” (2024) dikemukakan bahwa mekanisme transmisi kebijakan moneter adalah “the process through which monetary policy decisions are transmitted into changes in real GDP and inflation.” [Lihat sumber Disini] Dalam penelitian tersebut dijelaskan bahwa jalur-jalur transmisi meliputi: suku bunga, nilai tukar, harga aset, kredit, serta ekspektasi ekonomi. Dengan demikian, mekanisme di sini menjelaskan bagaimana tindakan otoritas moneter berdampak pada perekonomian riil melalui rangkaian interaksi.
Contoh: Ketika bank sentral menurunkan suku bunga, maka bank komersial menurunkan suku kredit → perusahaan/investor meningkatkan investasi → output ekonomi naik → inflasi dapat naik atau stabil tergantung kondisi pasar. Mekanisme ini penting untuk dipahami agar kebijakan dapat dirancang dengan tepat.

Contoh 2: Mekanisme Pelayanan Publik

Dalam penelitian “Analisis Mekanisme Pelayanan pada Badan Pengelolaan Keuangan dan Pendapatan Daerah Kabupaten Wajo” (2023) ditemukan bahwa mekanisme pelayanan publik dapat diukur melalui aspek kecepatan, ketepatan, keramahan, dan kenyamanan. [Lihat sumber Disini] Penelitian tersebut menegaskan bahwa mekanisme pelayanan publik bukan hanya urutan prosedur, tetapi juga interaksi prosedural-kultural yang menghasilkan kualitas pelayanan.

Contoh 3: Mekanisme Kerja dan Kinerja Organisasi

Dalam penelitian “Pengaruh Mekanisme Kerja dan Budaya Organisasi terhadap Kinerja Organisasi” (2023) di sebuah madrasah di Sibolga, ditemukan bahwa mekanisme kerja memiliki pengaruh langsung dan signifikan terhadap kinerja organisasi dengan koefisien korelasi tinggi (0,936) dan bahwa bersama-budaya organisasi, mekanisme kerja mampu menjelaskan 95,5 % variasi kinerja organisasi. [Lihat sumber Disini] Ini menunjukkan bahwa mekanisme kerja , berupa langkah, tata kerja, pengaturan tugas dan tanggung-jawab , sangat penting dalam operasional organisasi.

Contoh 4: Mekanisme dalam Konteks Ilmu Biologi/Perkembangan Sistem Saraf

Dalam penelitian “Mekanisme perkembangan sistem saraf pada tahap organogenesis awal” (2025) dijelaskan bagaimana mekanisme molekuler dan sel-progenitor memainkan peran dalam diferensiasi neuron. [Lihat sumber Disini] Walau bidangnya berbeda, inti mekanisme tetap: bagaimana bagian (sel, molekul) berinteraksi, proses apa yang terjadi, dan bagaimana hasil (sistem saraf) terbentuk.

Contoh 5: Mekanisme Checks and Balances dalam Ketatanegaraan

Dalam kajian ketatanegaraan, mekanisme “checks and balances” antara lembaga legislatif, eksekutif, dan yudikatif di Indonesia telah dibahas sebagai mekanisme pengaturan dan pengendalian kekuasaan negara. [Lihat sumber Disini] Ini adalah contoh bahwa mekanisme juga berlaku dalam konteks normative dan institusional: bagaimana prosedur, aturan, interaksi lembaga dan kontrol saling bekerja.

Kesimpulan

Dari pembahasan di atas dapat diambil beberapa poin penting:

  1. Mekanisme adalah konsep yang sangat fundamental dalam banyak disiplin ilmu, melibatkan interaksi bagian-bagian, alur proses, dan tujuan.
  2. Definisi mekanisme bervariasi: secara umum sebagai rangkaian proses yang saling terkait, dalam KBBI sebagai cara kerja mesin atau organisasi, dan menurut para ahli menekankan interaksi sistemik dan tujuan dari suatu proses.
  3. Fungsi mekanisme di antaranya adalah menjelaskan cara kerja sistem, menganalisis komponen dan relasi, mengidentifikasi jalur pengaruh, menjadi dasar desain sistem, serta memfasilitasi interpretasi ilmiah.
  4. Berbagai contoh ilmiah menunjukkan bahwa mekanisme hadir dalam bidang ekonomi, organisasi, biologi, dan ketatanegaraan, menunjukkan universalitas konsep ini sekaligus keanekaragamannya dalam penerapan.
  5. Pemahaman yang baik terhadap mekanisme memungkinkan peneliti atau praktisi untuk tidak hanya mengetahui hasil, tetapi juga memetakan bagaimana dan mengapa hasil itu muncul , yang pada akhirnya memperkuat kualitas riset, kebijakan, intervensi, maupun perbaikan sistem.

 

Artikel ini ditulis dan disunting oleh tim redaksi SumberAjar.com berdasarkan referensi akademik Indonesia.

Pertanyaan Umum (FAQ)

Mekanisme adalah rangkaian proses atau cara kerja yang saling berkaitan dan membentuk suatu sistem untuk mencapai tujuan tertentu. Istilah ini digunakan dalam berbagai bidang seperti biologi, ekonomi, dan organisasi untuk menjelaskan bagaimana suatu sistem bekerja.

Fungsi utama mekanisme adalah menjelaskan cara kerja suatu sistem, mengidentifikasi hubungan antar komponen, serta mempermudah analisis sebab-akibat dalam suatu proses ilmiah. Mekanisme juga membantu perancangan dan pengendalian sistem agar lebih efektif dan efisien.

Menurut KBBI, mekanisme memiliki arti cara kerja suatu mesin atau organisasi, serta hubungan saling bekerja antara bagian-bagian yang bergerak. Definisi ini menunjukkan bahwa mekanisme mencakup baik aspek fisik maupun sistematis.

Beberapa ahli yang mendefinisikan mekanisme antara lain Moenir (2001) yang menyebutnya sebagai rangkaian kerja alat untuk mencapai hasil maksimal, Bagus (1996) yang menekankan interaksi antarbagian dalam sistem, dan Poerwadarmita (2003) yang mendeskripsikannya sebagai cara kerja atau seluk-beluk suatu alat.

Contoh penerapan mekanisme dalam bidang ilmiah antara lain mekanisme transmisi kebijakan moneter dalam ekonomi, mekanisme kerja organisasi dalam manajemen, mekanisme pelayanan publik dalam administrasi, serta mekanisme perkembangan sistem saraf dalam biologi.