Terakhir diperbarui: 18 November 2025

Citation (APA Style):
Davacom. (2025, 18 November 2025). Teknik Analisis Isi: Pengertian dan Penerapannya. SumberAjar. Retrieved 19 November 2025, from https://sumberajar.com/kamus/teknik-analisis-isi-pengertian-dan-penerapannya 

Kamu menggunakan Mendeley? Add entry manual di sini.

Teknik Analisis Isi: Pengertian dan Penerapannya - SumberAjar.com

Teknik Analisis Isi: Pengertian dan Penerapannya

Pendahuluan

Dalam penelitian maupun kajian komunikasi, banyak teknik digunakan untuk menggali makna, struktur, serta konteks pesan yang tersebar dalam dokumen, media, atau bentuk komunikasi lainnya. Salah satu teknik yang sering diaplikasikan adalah analisis isi. Teknik ini memungkinkan peneliti untuk menelaah begitu banyak pesan tertulis, visual, ataupun audiovisual secara sistematis dan terstruktur. Artikel ini akan membahas secara mendalam pengertian teknik analisis isi, mulai dari definisinya dalam berbagai perspektif, hingga bagaimana penerapannya dalam penelitian. Dengan pemahaman yang kokoh tentang teknik ini, penelitian Anda dapat menghasilkan insight yang lebih tajam, terpercaya, dan bermakna dalam konteks sosial.

Definisi Teknik Analisis Isi

Definisi Teknik Analisis Isi Secara Umum

Secara umum, teknik analisis isi (atau content analysis) dapat dipahami sebagai metode penelitian yang digunakan untuk menelaah isi pesan atau dokumen komunikasi dengan cara sistematis, sehingga karakteristik, pola, dan maknanya bisa diungkap secara objektif. Sebagai contoh, dalam kajian pendidikan atau sastra ditemukan bahwa:

“Analisis isi (content analysis) dapat diaplikasikan secara luas dalam pembelajaran bahasa dan sastra … Analisis isi memerlukan peneliti yang memiliki dan dapat memanfaatkan ketajaman analisisnya untuk merajut fenomena isi komunikasi menjadi fenomena sosial yang terbaca secara umum.” [Lihat sumber Disini - media.neliti.com]
Menurut sebuah sumber lainnya, “Analisis isi adalah penelitian yang bersifat pembahasan mendalam terhadap isi suatu informasi tertulis atau tercetak dalam media massa.” [Lihat sumber Disini - dqlab.id]
Dengan demikian, secara umum teknik ini bukan sekadar menghitung frekuensi kata atau simbol saja, tetapi juga mampu mengungkap makna, pola, dan konteks yang melekat dalam isi tersebut.

Definisi Teknik Analisis Isi dalam KBBI

Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kita dapat mengurai makna dari dua kata kunci,“analisis” dan “isi”,sebagai komponen definisi:

  • “Analisis” didefinisikan sebagai “penyelidikan terhadap suatu peristiwa (karangan, perbuatan, dan sebagainya) untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya (sebab-musabab, duduk perkaranya, dan sebagainya)”. [Lihat sumber Disini - kbbi.web.id]
  • “Isi” dalam konteks berpengertian muatan atau kandungan dari suatu media, dokumen atau pesan komunikasi (meskipun KBBI daring tidak selalu menyediakan entri khusus untuk “analisis isi” sebagai frasa utuh). [Lihat sumber Disini - kbbi.web.id]
    Dengan demikian, dalam terminologi baku bahasa Indonesia kita bisa menyimpulkan bahwa teknik “analisis isi” berarti suatu penyelidikan terhadap muatan atau kandungan suatu pesan/dokumen guna mengetahui keadaan, struktur, atau makna yang terkandung secara mendalam.

Definisi Teknik Analisis Isi Menurut Para Ahli

Untuk memperkuat definisi dan memberikan dimensi akademik, berikut beberapa pandangan ahli:

  1. Menurut R. Holsti: “Analisis isi merupakan suatu teknik untuk mengambil kesimpulan dengan cara mengidentifikasi karakteristik-karakteristik khusus suatu pesan secara objektif dan sistematis.” [Lihat sumber Disini - eprints.umpo.ac.id]
  2. Menurut Klaus Krippendorff: “Analisis isi adalah sebuah teknik penelitian yang digunakan untuk membuat inferensi yang dapat ditiru (replicable) dan sahih dari teks atau media ke dalam konteks sosial tertentu.” [Lihat sumber Disini - kanal.umsida.ac.id]
  3. Menurut Berelson (1952): Analisis isi adalah teknik penelitian untuk mendeskripsikan secara kuantitatif, objektif, dan sistematis dari suatu isi komunikasi. [Lihat sumber Disini - jurnal.uin-antasari.ac.id]
  4. Menurut sumber kajian pendidikan: “Analisis isi (content analysis) merupakan suatu teknik dalam pengumpulan dan menganalisis suatu pesan atau alat untuk mengobservasi dan menganalisis isi perilaku komunikasi yang terbuka dari komunikator yang terpilih.” (Rahmat Kriyantono, dikutip) [Lihat sumber Disini - eskripsi.usm.ac.id]
    Dari definisi-definisi di atas bisa disimpulkan bahwa teknik analisis isi memiliki ciri utama: sistematis, objektif, dan replikabel, serta dapat digunakan dalam kerangka kuantitatif maupun kualitatif.

Penerapan Teknik Analisis Isi

Untuk memahami bagaimana teknik analisis isi diaplikasikan dalam penelitian, mari kita kupas beberapa aspek pentingnya:

Alasan Pentingnya Teknik Analisis Isi

Teknik analisis isi memiliki beberapa keunggulan:

  • Memungkinkan peneliti untuk menggali isi pesan, dokumen, atau media komunikasi yang sangat besar dan beragam, lalu menyederhanakan menjadi kategori, tema, atau pola yang dapat dianalisis.
  • Dapat diterapkan pada berbagai jenis data: teks cetak, artikel berita, media sosial, film, podcast, dokumen resmi, dokumen historis, dan lain-lain. Sebagai contoh, satu jurnal menunjukkan bahwa metode content analysis digunakan untuk memahami niat kunjung ulang wisatawan Muslim ke Lombok dalam konteks pariwisata halal. [Lihat sumber Disini - pdfs.semanticscholar.org]
  • Memberi kerangka bagi penelitian yang memerlukan inferensi dari isi ke makna atau fenomena sosial yang lebih besar,tidak sekadar “apa yang dikatakan”, tetapi “apa yang dimaksud”, “bagaimana penyampaiannya”, “mengapa bentuknya seperti itu”.

Langkah-Langkah Umum Penerapan

Berdasarkan literatur, berikut langkah-umum yang sering digunakan dalam analisis isi:

  1. Merumuskan pertanyaan penelitian yang akan dijawab lewat analisis isi,misalnya: “Bagaimana narasi media terhadap isu X?”
  2. Menentukan sumber data: dokumen, artikel media, postingan media sosial, transkrip wawancara, dan sebagainya.
  3. Menetapkan unit analisis: misalnya satu paragraf, satu berita, satu tweet, satu adegan film. [Lihat sumber Disini - eprints.umpo.ac.id]
  4. Membuat kategori dan skema pengkodean (coding): menetapkan kategori makna atau jenis pesan yang akan diteliti. Holsti menyebut tahap ini sebagai inti dari analisis isi. [Lihat sumber Disini - eprints.umpo.ac.id]
  5. Melakukan pengodean (coding) terhadap seluruh unit analisis sesuai kategori. Bisa manual atau dengan bantuan perangkat lunak.
  6. Analisis data: menghitung frekuensi, mencari pola, melakukan interpretasi terhadap tema-teman muncul. [Lihat sumber Disini - jakarta.penerbitdeepublish.com]
  7. Pelaporan dan interpretasi: menarik kesimpulan serta menghubungkan temuan dengan teori atau konteks sosial yang lebih luas.

Bentuk & Pendekatan Analisis Isi

Ada beberapa ragam dalam pendekatan analisis isi:

  • Analisis isi kuantitatif: fokus pada penghitungan frekuensi unit (kata, simbol) dan mengaitkannya dengan variabel penelitian. [Lihat sumber Disini - dosen.upi-yai.ac.id]
  • Analisis isi kualitatif: fokus pada interpretasi makna, konteks, nilai simbolik, aspek laten pesan. Contoh: Hsieh & Shannon (2005) menyebut analisis isi kualitatif sebagai interpretasi subjektif terhadap isi data teks melalui klasifikasi dan identifikasi tema atau pola. [Lihat sumber Disini - dosen.upi-yai.ac.id]
  • Pendekatan gabungan (mixed) yang memanfaatkan aspek kuantitatif dan kualitatif.

Contoh Penerapan dalam Penelitian Kontemporer

  • Sebuah penelitian di tahun 2025 mengeksplorasi pemberitaan #KaburAjaDulu di media online, menggunakan pendekatan analisis isi model Krippendorff untuk mengungkap pola narasi dan representasi sosial dalam konten berita. [Lihat sumber Disini - ejournal.cahayailmubangsa.institute]
  • Penelitian lain memanfaatkan analisis isi dalam kajian kurikulum, dokumen kebijakan pendidikan, dengan prosedur identifikasi, seleksi dokumen, kategori tematik, hingga sintesis temuan terkait capaian pembelajaran. [Lihat sumber Disini - jurnal.uns.ac.id]

Tips Praktis bagi Peneliti

  • Pastikan kategori pengodean dibuat sebelum memulai pengkodean, agar konsistensi lebih terjaga.
  • Gunakan sampel representatif apabila populasi dokumen besar, agar hasil dapat digeneralisasi.
  • Perhatikan aspek reliabilitas dan validitas: teknik pengkodean harus jelas, dapat diterapkan oleh peneliti lain sehingga ditemukan hasil yang serupa. Holsti menekankan aspek objektif dan sistematis. [Lihat sumber Disini - digilib.esaunggul.ac.id]
  • Dokumentasikan seluruh proses: bagaimana pengumpulan data dilakukan, bagaimana unit analisis ditetapkan, bagaimana kategori dibuat, bagaimana interpretasi dilakukan. Hal ini akan memperkuat kualitas ilmiah penelitian.
  • Tidak semua penelitian cocok memakai analisis isi. Jika objek penelitian adalah proses non-terdokumentasi atau pengalaman subjektif yang tidak direkam dalam bentuk teks/media, analisis isi mungkin kurang tepat. [Lihat sumber Disini - jurnal.uin-antasari.ac.id]

Kesimpulan

Teknik analisis isi merupakan metode penelitian yang sangat berguna untuk mengkaji isi pesan, dokumen, atau media komunikasi secara sistematis dan terstruktur. Dengan memahami definisi secara umum, definisi dalam KBBI, serta definisi menurut para ahli, peneliti memperoleh kerangka yang lebih kokoh untuk aplikasi metode ini. Penerapannya meliputi berbagai langkah mulai dari penyusunan kategori hingga interpretasi hasil, baik dalam pendekatan kuantitatif maupun kualitatif. Ketepatan dalam memilih teknik, sumber data, dan menjaga reliabilitas serta validitas sangat menentukan kualitas hasil penelitian. Bila digunakan dengan baik, teknik analisis isi dapat membuka wacana dan temuan penelitian yang bermakna, mendalam, dan kontekstual.

 

Artikel ini ditulis dan disunting oleh tim redaksi SumberAjar.com berdasarkan referensi akademik Indonesia.

Pertanyaan Umum (FAQ)

Teknik Analisis Isi adalah metode penelitian yang digunakan untuk menelaah isi pesan atau dokumen secara sistematis, objektif, dan terstruktur untuk menemukan pola, makna, atau karakteristik tertentu dalam sebuah teks atau media.

Tujuan utama Analisis Isi adalah memahami pesan komunikasi secara mendalam, menemukan tema atau pola, serta membuat inferensi yang sahih terkait isi dari sebuah teks, media, atau dokumen tertentu.

Teknik Analisis Isi sering digunakan dalam penelitian komunikasi, pendidikan, media, kebijakan publik, sastra, dan berbagai penelitian kualitatif maupun kuantitatif yang melibatkan teks, dokumen, atau media digital.

Langkah-langkah umum analisis isi meliputi merumuskan pertanyaan penelitian, menentukan sumber data, menetapkan unit analisis, menyusun kategori dan skema coding, melakukan coding, menganalisis data, serta menyusun interpretasi dan laporan hasil penelitian.