Terakhir diperbarui: 25 November 2025

Citation (APA Style):
Davacom. (2025, 25 November 2025). Progresivisme Ilmu: Pengertian dan Contoh dalam Dunia Akademik. SumberAjar. Retrieved 26 November 2025, from https://sumberajar.com/kamus/progresivisme-ilmu-pengertian-dan-contoh-dalam-dunia-akademik 

Kamu menggunakan Mendeley? Add entry manual di sini.

Progresivisme Ilmu: Pengertian dan Contoh dalam Dunia Akademik - SumberAjar.com

Progresivisme Ilmu: Pengertian dan Contoh dalam Dunia Akademik

Pendahuluan

Di era globalisasi dan revolusi industri keempat, ilmu pengetahuan terus berkembang secara dinamis. Tidak lagi cukup hanya “menghafal” atau mentransfer pengetahuan secara satu arah; melainkan diperlukan pendekatan yang progresif,yakni mengutamakan kemajuan, adaptasi, dan pembaharuan dalam proses ilmiah dan pendidikan. Konsep progresivisme ilmu menjadi penting untuk dibahas dalam konteks akademik karena mampu menjawab tantangan perubahan zaman, perkembangan teknologi, dan kebutuhan masyarakat akan pengetahuan yang relevan dan aplikatif. Artikel ini akan menguraikan pengertian progresivisme ilmu, bagaimana definisinya secara umum, menurut KBBI, dan menurut para ahli, kemudian mengulas penerapannya dalam dunia akademik serta contoh-nyata, untuk kemudian ditutup dengan kesimpulan.

Definisi Progresivisme Ilmu

Definisi Progresivisme Ilmu Secara Umum

Secara umum, istilah progresivisme berasal dari kata progresif yang bermakna “bergerak maju”, “ke arah perbaikan/kemajuan”. [Lihat sumber Disini - wahanaislamika.staisw.ac.id] Dalam konteks ilmu pengetahuan, maka progresivisme ilmu dapat dipahami sebagai pandangan bahwa ilmu itu bukan statis dan final, melainkan senantiasa berkembang, diperbarui, dikonstruksi ulang, dan harus relevan dengan perubahan sosial-teknologi yang terus berlangsung. Dengan demikian, ilmu menurut pendekatan progresif akan menekankan bahwa pengetahuan masa kini belum tentu benar selamanya dan dapat disempurnakan seiring dengan perkembangan metode, data, konteks, dan teknologi. [Lihat sumber Disini - journal.umuslim.ac.id] Perspektif ini berbeda dengan tradisionalisme ilmu yang memandang pengetahuan sebagai warisan tetap. Dalam kerangka akademik, progresivisme ilmu memberi ruang lebih besar kepada kolaborasi, eksperimen, pengalaman nyata, dan refleksi terhadap masalah kontemporer.

Definisi Progresivisme Ilmu dalam KBBI

Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), kata progresif berarti “bergerak maju; berhaluan ke arah perbaikan sekarang; bertingkat-tingkat naik”. [Lihat sumber Disini - wahanaislamika.staisw.ac.id] Oleh karena itu, progresivisme dapat diartikan sebagai suatu aliran atau paham yang menghendaki kemajuan-kemajuan atau perbaikan ke arah yang lebih maju. Apabila diterapkan pada ilmu pengetahuan maka bisa diartikan sebagai paham bahwa ilmu pengetahuan harus bergerak maju melalui pembaharuan, adaptasi terhadap konteks, dan peningkatan kualitas. Dalam KBBI tidak secara spesifik untuk “ilmu” tetapi makna dasar-nya cukup relevan bagi konteks ini.

Definisi Progresivisme Ilmu Menurut Para Ahli

Untuk memperkuat definisi, berikut beberapa pandangan para ahli terkait progresivisme (atau progresivisme dalam ilmu/pendidikan) yang bisa diaplikasikan untuk “progresivisme ilmu” dalam dunia akademik:

  1. John Dewey, Menurut Dewey, pendidikan (dan secara ekstensif ilmu) harus menjadi “rekonstruksi atau reorganisasi pengalaman yang menambahkan makna pengalaman tersebut, dan yang menambah kemampuan untuk mengarahkan pengalaman selanjutnya”. [Lihat sumber Disini - e-jurnal.iainsorong.ac.id] Dengan demikian, ilmu dalam pandangan progresif bukan hanya pengumpulan fakta, melainkan proses pengalaman, refleksi, dan tindakan yang terus-menerus.
  2. William James, Sebagai tokoh pragmatisme yang menjadi akar progresivisme, James menekankan bahwa manusia aktif dalam membentuk pengetahuan dan bahwa ide harus berguna dalam pengalaman nyata. (dikutip dalam uraian aliran progresivisme) [Lihat sumber Disini - journal.umpo.ac.id]
  3. M. Fadlillah, Dalam tulisannya “Aliran Progresivisme dalam Pendidikan di Indonesia”, ia menyatakan bahwa aliran progresivisme menuntut perubahan dalam pelaksanaan pendidikan menjadi “lebih maju” dengan menyentuh aspek peserta didik sebagai pusat, serta mengembangkan kemampuan sebagai bekal menghadapi kehidupan. [Lihat sumber Disini - journal.umpo.ac.id]
  4. R. Ibrahim, Dalam kajian “Filsafat Progresivisme Perkembangan Peserta Didik”, menulis bahwa progresivisme adalah gerakan dalam pendidikan yang menggantikan pendekatan tradisional dengan lebih menekankan pengalaman, keterlibatan aktif peserta didik dalam proses pembelajaran dan pengembangan potensi manusia sebagai makhluk yang kreatif dan dinamis. [Lihat sumber Disini - e-jurnal.iainsorong.ac.id]
  5. Norma Yunaini dkk, Dalam penelitian “The Concept of the Independent Learning Curriculum … dari perspektif progresivisme pendidikan” (2022) menyimpulkan bahwa progresivisme percaya bahwa pendidikan (dan ilmu) harus bersifat progresif, inovatif, fleksibel, terbuka, rasional, dan ilmiah sesuai dengan zamannya. [Lihat sumber Disini - jurnal.radenfatah.ac.id]

Dari rangkaian pandangan tersebut dapat dirumuskan bahwa progresivisme ilmu adalah pandangan bahwa ilmu pengetahuan harus terus berkembang dan berinovasi, bukan hanya mentransfer apa yang sudah ada, melainkan mengajak akademisi dan peneliti untuk aktif mengeksplorasi, merumuskan ulang, dan membumikan pengetahuan melalui pengalaman nyata, kontekstual dengan kebutuhan zaman.

Arah dan Karakteristik Progresivisme Ilmu

Dalam dunia akademik dan penelitian, progresivisme ilmu hadir dengan beberapa karakteristik yang khas dan memiliki arah implementasi tertentu.

  1. Pengetahuan sebagai Proses Dinamis: Ilmu bukanlah kumpulan fakta yang selesai, melainkan proses berevolusi. Memahami bahwa kebenaran ilmiah dapat direvisi ketika muncul data atau paradigma baru.
  2. Berorientasi pada Konteks dan Realitas Nyata: Ilmu progresif tidak hanya teoretis, melainkan terkait dengan pengalaman langsung, masalah sosial-teknologi kontemporer, serta relevan dengan lingkungan sekitar. Sebagaimana dikemukakan bahwa pembelajaran/proses ilmiah harus kontekstual. [Lihat sumber Disini - eprints.umsida.ac.id]
  3. Partisipasi Aktif dan Konstruktif oleh Pelaku Ilmu: Dalam suasana progresivisme, akademisi, peneliti, mahasiswa tidak hanya menjadi penerima pasif, melainkan pelaku aktif,melakukan eksperimen, refleksi, proyek, kolaborasi. Dewey menyebut bahwa pengalaman peserta didik (dan analoginya peneliti) adalah pusat. [Lihat sumber Disini - sj.eastasouth-institute.com]
  4. Pembaruan dan Kemajuan (Progress) sebagai Nilai Inti: Progresivisme ilmu menekankan bahwa ilmu harus maju,menghadapi tantangan zaman, mengubah metode, teknologi, teknologi pembelajaran, dan menjawab kebutuhan masyarakat yang terus berubah. [Lihat sumber Disini - wahanaislamika.staisw.ac.id]
  5. Fokus pada Pengembangan Potensi Individu dan Kolektif: Ilmu dalam pendekatan progresif memperhatikan potensi manusia,baik individu (mahasiswa, peneliti) maupun kolektif (masyarakat). Hal ini memperkuat bahwa ilmu harus memberikan manfaat nyata. [Lihat sumber Disini - jurnal.radenfatah.ac.id]
  6. Metode yang Fleksibel, Inovatif, dan Terbuka: Penelitian dan pembelajaran yang progresif menggunakan metode yang tidak kaku, mampu menyesuaikan dengan konteks baru, dan terbuka terhadap perubahan paradigm. [Lihat sumber Disini - eprints.umsida.ac.id]

Penerapan Progresivisme Ilmu dalam Dunia Akademik

Penelitian yang Berpusat pada Tantangan Nyata

Dalam ranah akademik, penerapan progresivisme ilmu dapat dilihat pada penelitian yang bukan sekadar mengulang studi sebelumnya tetapi diarahkan untuk memecahkan masalah aktual,misalnya isu lingkungan, teknologi, pendidikan, sosial kemasyarakatan. Peneliti progresif akan mengaitkan kerangka teori dengan konteks nyata, melibatkan subjek (masyarakat, pengguna), dan menghasilkan rekomendasi atau produk yang aplikatif.
Contoh nyata: Penelitian “Landasan Filsafat Progresivisme dalam Pengembangan …” oleh KPD Abad (2025) menyebut bahwa dalam konteks abad ke-21, pendidikan dan ilmu harus menekankan pembelajaran aktif dan pengalaman nyata, serta mengaitkan dengan perubahan sosial dan teknologi. [Lihat sumber Disini - jiip.stkipyapisdompu.ac.id]

Kurikulum, Mata Kuliah, dan Pembelajaran yang Berbasis Pengalaman

Pada level perguruan tinggi, progresivisme ilmu tercermin pada kurikulum yang menekankan pembelajaran berbasis proyek, kerja lapangan, studi kasus, kolaborasi, dan refleksi. Mahasiswa tidak hanya mendengarkan kuliah, tetapi juga aktif melakukan aktivitas penelitian, pengembangan, dan aplikasi ilmu. Sebagai contoh, artikel “Penerapan Filsafat Pendidikan Progresivisme dalam Kurikulum Merdeka” (2024) menyebut bahwa kurikulum yang mengikuti prinsip progresivisme memberi keleluasaan kepada peserta didik untuk menentukan cara belajar yang sesuai dengan minat dan kebutuhan mereka. [Lihat sumber Disini - ejournal.aripafi.or.id]

Publikasi Ilmiah yang Aktual dan Interdisipliner

Progresivisme ilmu juga mendorong publikasi yang tidak hanya di ruang sempit disiplin tetapi juga antar-disiplin (interdisipliner), serta mengangkat isu-isu kontemporer dengan relevansi tinggi. Hal ini menuntut peneliti untuk terus memperbaharui metode, literatur, teknologi, serta mempublikasikan secara terbuka agar bisa diakses publik secara luas.

Kolaborasi Akademik dan Partisipasi Masyarakat

Semangat progresivisme ilmu mendorong kolaborasi antar institusi, antar disiplin, dan lebih jauh lagi inklusi pemangku kepentingan masyarakat (stakeholders). Ilmu tidak lagi terkungkung di ruang seminar atau laboratorium saja, tetapi terhubung dengan implementasi nyata dalam masyarakat. Misalnya, konsep pembelajaran “merdeka belajar” di Indonesia dikaitkan dengan aliran progresivisme yang memberi ruang bagi kolaborasi dan inovasi. [Lihat sumber Disini - ejournal.unuja.ac.id]

Evaluasi dan Revisi Ilmu sebagai Proses Berkelanjutan

Dalam pendekatan progresif, evaluasi tidak hanya pada akhir penelitian atau proses pembelajaran, tetapi merupakan bagian dari siklus yang terus-menerus. Ilmu ditinjau ulang, dikritisi, dan diperbaiki seiring perkembangan baru. Hal ini mendorong budaya akademik yang terbuka terhadap revisi dan inovasi.

Contoh-Kasus Penerapan Progresivisme Ilmu di Indonesia

  1. Institusi pendidikan dasar yang menerapkan kurikulum yang sesuai dengan aliran progresivisme,pendidikan yang berpusat pada siswa, aktif, dan mengaitkan dengan kontekstualitas lingkungan. Misalnya artikel “Pandangan Filsafat Progresivisme terhadap Konsep ‘Merdeka Belajar’” (2022) yang menunjukkan bahwa penerapan kurikulum merdeka merupakan refleksi dari nilai-nilai progresivisme. [Lihat sumber Disini - journal.iain-manado.ac.id]
  2. Penelitian di bidang pendidikan yang meninjau aliran progresivisme dalam proses pembelajaran karakter di SMK: “Implementasi Aliran Filsafat Progresivisme dalam Pendidikan Karakter di SMK IT Al Husna Lebong” (2022) menunjukkan bagaimana progresivisme ilmu (dalam pendidikan) digunakan untuk mengembangkan karakter melalui pengalaman, bukan hanya teori. [Lihat sumber Disini - jurnal.literasikitaindonesia.com]
  3. Penelitian pendidikan tinggi yang mengadopsi kurikulum berbasis proyek dan pembelajaran kontekstual sebagai refleksi progresivisme ilmu,misalnya artikel “Perspektif Filsafat Progresivisme pada …” (2024) yang menyebut bahwa progresivisme mendukung pembelajaran yang berorientasi pada siswa dan pembelajaran yang selalu berkembang sesuai zaman. [Lihat sumber Disini - ejournal.utp.ac.id]

Melalui contoh-kasus tersebut dapat dilihat bahwa progresivisme ilmu tidak hanya konsep teoretis, tetapi sudah masuk ke praktik akademik di Indonesia dengan implikasi nyata: metode pembelajaran berubah, penelitian lebih kontekstual, pendidikan lebih berorientasi pada pemecahan masalah.

Tantangan dan Peluang

Tantangan:

  • Resistensi terhadap metode tradisional: Banyak institusi masih menganut pola pengajaran dan penelitian yang statis, kurang adaptif terhadap perubahan.
  • Keterbatasan sumber daya dan teknologi: Untuk menjalankan progresivisme ilmu (metode baru, proyek, kolaborasi), diperlukan fasilitas, akses data, dan kemampuan digital yang memadai.
  • Budaya akademik yang kurang terbuka untuk revisi: Ilmu yang dianggap “final” sering sulit direvisi dan dikritisi.
  • Publikasi dan akses terbuka: Meski progresivisme mendorong keterbukaan, masih banyak hambatan dalam publikasi dan akses bebas ke hasil penelitian.

Peluang:

  • Era digital dan akses informasi yang cepat memfasilitasi proliferasi metode penelitian baru, kolaborasi internasional, dan publikasi terbuka.
  • Kebijakan pendidikan seperti “merdeka belajar” di Indonesia membuka ruang bagi metode progresif dalam ilmu dan pendidikan.
  • Kebutuhan masyarakat yang kompleks (lingkungan, teknologi, sosial) menjadikan ilmu progresif sangat relevan untuk menghasilkan solusi.
  • Pengembangan riset interdisipliner dan penguatan publikasi open-access memperkuat relevansi dan penggunaan ilmu yang progresif.

Kesimpulan

Progresivisme ilmu merupakan paham yang menegaskan bahwa ilmu pengetahuan harus bersifat dinamis, berkembang, dan berorientasi pada kemajuan serta kontekstualitas. Menurut definisi umum dan KBBI, progresivisme berarti gerakan menuju perbaikan; sedangkan menurut para ahli seperti Dewey, James, Fadlillah, Ibrahim dan Yunaini, progresivisme ilmu mengajak pelaku akademik untuk aktif mengeksplorasi, mengalami, dan mengembangkan pengetahuan secara reflektif dan kontekstual. Dalam dunia akademik, penerapan progresivisme ilmu mencakup penelitian yang relevan dengan realitas, pembelajaran berbasis pengalaman, publikasi terbuka, kolaborasi, dan revisi ilmiah yang terus-menerus. Kendati menghadapi tantangan seperti budaya tradisional dan keterbatasan sumber daya, peluang bagi progresivisme ilmu sangat besar di era saat ini. Jika diimplementasikan secara konsisten, progresivisme ilmu dapat membantu dunia akademik Indonesia dan global untuk menghasilkan pengetahuan yang lebih bermakna, adaptif, dan berdampak bagi masyarakat.

 

Artikel ini ditulis dan disunting oleh tim redaksi SumberAjar.com berdasarkan referensi akademik Indonesia.

Pertanyaan Umum (FAQ)

Progresivisme ilmu adalah pandangan bahwa pengetahuan bersifat dinamis, terus berkembang, dan harus disesuaikan dengan perubahan zaman. Pendekatan ini menekankan inovasi, pengalaman, dan pembaruan dalam dunia akademik.

Ciri utama progresivisme ilmu mencakup orientasi pada kemajuan, pembelajaran berbasis pengalaman, keterbukaan terhadap perubahan, relevansi konteks, serta partisipasi aktif dalam proses ilmiah.

Penerapan progresivisme ilmu dalam dunia akademik terlihat pada penelitian berbasis masalah nyata, pembelajaran berbasis proyek, kurikulum fleksibel, kolaborasi interdisipliner, serta publikasi ilmiah yang relevan dengan isu kontemporer.

Progresivisme ilmu penting karena mampu menjawab tantangan global, kemajuan teknologi, dan perubahan sosial yang cepat. Pendekatan ini memastikan ilmu tetap relevan, adaptif, dan berguna bagi masyarakat.

⬇
Home
Kamus
Cite Halaman Ini