Responden: Pengertian, Fungsi, dan Contoh dalam Penelitian
Pendahuluan
Dalam dunia penelitian, baik kuantitatif maupun kualitatif, pemahaman tentang siapa yang memberikan data dan bagaimana data itu dihasilkan adalah hal fundamental. Salah satu unsur kunci dalam proses pengumpulan data penelitian ialah pihak yang disebut sebagai responden. Responden memiliki peran strategis karena melalui jawaban, tanggapan atau keterlibatannya, peneliti memperoleh data yang menjadi dasar analisis serta temuan penelitian. Tanpa responden yang tepat, proses penelitian bisa mengalami distorsi, data yang diperoleh tidak relevan, kurang akurat, atau bahkan tidak valid secara metodologis. Oleh karena itu, dalam artikel ini akan dibahas secara mendalam tentang pengertian responden, fungsinya dalam penelitian, serta contoh konkret bagaimana responden digunakan dalam penelitian ilmiah. Dengan demikian, pembaca yang akan melakukan penelitian atau menuliskan proposal penelitian dapat memperoleh landasan konsep yang kuat terkait istilah dan praktik responden.
Definisi Responden
Definisi Responden Secara Umum
Secara umum, istilah “responden” digunakan untuk merujuk kepada individu atau entitas yang memberikan jawaban atau tanggapan atas instrumen penelitian yang disiapkan oleh peneliti. Dalam konteks penelitian sosial atau survei, responden adalah pihak yang dijadikan sumber data melalui kuesioner, wawancara, atau instrumen lainnya. Sebagai contoh, dalam suatu studi survei perilaku konsumsi masyarakat, responden adalah warga yang diundang atau dipilih untuk menjawab angket penelitian.
Dengan demikian, pengertian umum responden mencakup dua aspek utama: (1) pemberi data atau tanggapan, dan (2) partisipan dalam kegiatan penelitian yang struktur atau instrumennya telah ditetapkan.
Contoh: “Dalam penelitian kuantitatif ini, terdapat 500 responden yang diwawancarai untuk mendapatkan gambaran tentang kebiasaan konsumsi masyarakat.” [Lihat sumber Disini - kbbi.co.id]
Definisi Responden dalam KBBI
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata responden memiliki arti sebagai berikut:
“penjawab (atas pertanyaan yang diajukan untuk kepentingan penelitian)”. [Lihat sumber Disini - kbbi.co.id]
Dengan definisi KBBI tersebut, bisa dipahami bahwa terminologi responden dikaitkan dengan aktivitas menjawab pertanyaan penelitian atau instrumen yang diajukan, baik dalam bentuk kuesioner, wawancara, atau instrumen lainnya. Definisi ini bersifat ringkas dan mudah dipahami, namun dalam praktik penelitian ilmiah seringkali perlu diperluas agar mencakup skenario kualitatif maupun kuantitatif.
Definisi Responden Menurut Para Ahli
Beberapa ahli penelitian memberikan definisi yang lebih spesifik tentang responden. Berikut ringkasannya:
- Suharsimi Arikunto (1989) menyatakan bahwa responden adalah siapa yang akan menjadi subjek penelitian dan memberikan batasan subjek penelitian tersebut; subjek bisa berupa orang ataupun benda. [Lihat sumber Disini - penerbitdeepublish.com]
- Amirin (1989) mengartikan responden sebagai subjek penelitian yang berfungsi sebagai sumber memperoleh tanggapan dengan cara menanyai seseorang yang telah dipilih dan ditentukan oleh peneliti. [Lihat sumber Disini - baraka.uma.ac.id]
- Arikunto (2006) menyebutkan bahwa responden adalah subjek penelitian atau orang yang diminta untuk memberikan jawaban mengenai persepsi dan fakta terhadap topik tertentu. [Lihat sumber Disini - baraka.uma.ac.id]
- Kerlinger menyatakan bahwa responden adalah subjek penelitian yang berguna untuk memberikan respon atas pernyataan yang diberikan peneliti kepada responden. [Lihat sumber Disini - info.populix.co]
- Sugiyono (2007) membedakan bahwa dalam penelitian kuantitatif, responden ditentukan untuk memenuhi unsur representatif dalam sampel; sedangkan dalam penelitian kualitatif istilah yang digunakan bisa berbeda seperti informan atau partisipan karena pilihan tidak didasarkan pada perhitungan statistik. [Lihat sumber Disini - penerbitdeepublish.com]
Dari pendapat-pendapat di atas dapat diambil pemahaman bahwa responden dalam penelitian adalah pihak atau entitas yang memberikan data utama penelitian dan dipilih dengan pertimbangan metodologis yang mempertimbangkan tujuan, populasi, dan variabel penelitian.
Fungsi Responden dalam Penelitian
Responden memiliki fungsi-kepentingan yang sangat besar dalam kerangka metodologi penelitian, antara lain:
- Sumber data utama
Responden berfungsi sebagai sumber utama data yang dikumpulkan oleh peneliti. Tanpa responden yang memberikan tanggapan, penelitian survei, kuantitatif, maupun kualitatif tidak akan memperoleh informasi empiris yang dapat dianalisis. - Menunjang validitas dan reliabilitas penelitian
Pilihan responden yang tepat (representatif, relevan, memahami topik) membantu meningkatkan validitas (keaslian data) dan reliabilitas (konsistensi data). Studi di Indonesia menunjukkan bahwa jumlah atau karakter responden dapat memengaruhi hasil uji validitas dan reliabilitas. Contohnya, penelitian oleh Rezha Nur Amalia dkk. (2022) menyimpulkan bahwa jumlah responden yang digunakan dalam uji kuesioner memengaruhi hasil validitas dan reliabilitasnya. [Lihat sumber Disini - ejournal2.undip.ac.id] - Merefleksikan populasi penelitian
Dalam penelitian kuantitatif, responden yang dipilih secara representatif memungkinkan generalisasi hasil penelitian kepada populasi yang lebih besar. Pemilihan responden yang mewatilkan karakteristik populasi sangat penting agar hasil penelitian lebih bermakna. - Mendukung analisis dan interpretasi data
Data yang diperoleh dari responden memungkinkan peneliti melakukan analisis statistik, deskriptif ataupun naratif. Dengan responden yang tepat, peneliti juga dapat mengeksplorasi pola-pola tertentu berdasarkan karakteristik responden seperti umur, jenis kelamin, pendidikan, lokasi, dan lainnya. [Lihat sumber Disini - tsurvey.id] - Menjadi objek etika penelitian
Responden tidak sekadar data unit. Dalam penelitian ilmiah, hak, privasi, kesukarelaan dan perlindungan responden menjadi bagian dari etika penelitian. Buku ajar metodologi penelitian menegaskan bahwa keterlibatan responden harus menghormati harkat dan martabat manusia. [Lihat sumber Disini - repository.binawan.ac.id]
Dengan memahami fungsi‐fungsi ini, peneliti dapat lebih selektif dalam merancang instrumen, memilih sampel, dan mengelola proses pengumpulan data.
Contoh Responden dalam Penelitian
Untuk memperjelas bagaimana konsep “responden” diterapkan dalam penelitian, berikut beberapa contoh konkret dari penelitian yang telah dilakukan di Indonesia:
- Sebuah penelitian survei di Kabupaten Wonosobo menggunakan jumlah responden sebanyak 15, 30 dan 39 orang dalam uji validitas dan reliabilitas kuesioner terkait pengetahuan dan perilaku swamedikasi. Hasilnya menunjukkan bahwa semakin banyak responden digunakan, semakin valid dan reliabel kuesioner tersebut. [Lihat sumber Disini - ejournal2.undip.ac.id]
- Penelitian deskriptif kualitatif di Indonesia menjelaskan bahwa populasi mahasiswa S1 Teknik menjadi responden dalam penelitian “Implementasi Software Proteus pada Praktikum Dasar Teknik Elektro” di Universitas Pendidikan Indonesia, jumlahnya 10 orang. [Lihat sumber Disini - repository.upi.edu]
- Dalam penelitian kuantitatif di SDIT Cendekia Purwakarta (Jurnal BASICEDU Vol 5 No 1 Tahun 2021) subjek penelitian adalah seluruh siswa kelas II, yaitu 26 siswa terdiri dari 15 perempuan dan 12 laki-laki; mereka berfungsi sebagai responden yang menjawab kuesioner dan wawancara. [Lihat sumber Disini - jbasic.org]
Dari contoh tersebut, dapat dilihat bahwa responden dapat berupa individu, kelompok, atau bahkan institusi tergantung pada desain penelitian dan populasi yang ditargetkan.
Kesimpulan
Secara keseluruhan, responden merupakan elemen vital dalam penelitian yang harus dipahami secara mendalam oleh peneliti. Dari definisi umum hingga definisi menurut KBBI dan para ahli, dapat disimpulkan bahwa responden adalah pihak yang memberikan tanggapan dalam penelitian, baik berupa jawaban kuesioner, wawancara maupun instrumen lainnya. Fungsi responden meliputi penyediaan data, mendukung validitas dan reliabilitas, mewakili populasi, mendukung analisis, serta menjadi objek etika penelitian. Contoh-contoh penelitian di Indonesia menunjukkan bagaimana responden diseleksi dan digunakan sesuai metode dan tujuan penelitian. Oleh karena itu, dalam merancang penelitian, peneliti harus memastikan proses pemilihan, instrumen, dan perlakuan terhadap responden dilakukan secara cermat agar hasil penelitian bermakna, sahih dan dapat dipertanggungjawabkan.
