Hubungan Gaya Belajar dengan Prestasi Siswa
Pendahuluan
Dalam konteks pendidikan, keberhasilan pembelajaran siswa tidak hanya dilihat dari seberapa sering mereka hadir atau berpartisipasi, tetapi sejauh mana mereka menguasai materi secara efektif,yakni tercermin dalam prestasi belajar. Salah satu faktor yang banyak diteliti sebagai variabel penentu keberhasilan tersebut adalah gaya belajar. Gaya belajar merujuk pada pendekatan unik atau kecenderungan individu dalam menerima, mengolah, dan mengungkapkan informasi. Pendidik dan orang tua kerap kali dihadapkan pada tantangan: bagaimana menyesuaikan proses pembelajaran agar sesuai dengan gaya belajar siswa, sehingga potensi prestasi dapat dimaksimalkan. Pada artikel ini akan dibahas secara komprehensif mengenai pengertian gaya belajar dan prestasi siswa, kemudian ditelusuri hubungan antara keduanya dengan dukungan hasil penelitian terkini di Indonesia.
Definisi Hubungan Gaya Belajar dengan Prestasi Siswa
Definisi Secara Umum
Secara terminologis, istilah “gaya belajar” dapat diartikan sebagai cara khas atau preferensi yang dimiliki oleh individu dalam menerima, mengolah, menyimpan, dan mengungkapkan informasi dalam proses belajar-mengajar. [Lihat sumber Disini - sumberajar.com] Sementara itu, “prestasi belajar” secara umum menggambarkan hasil atau capaian yang diperoleh siswa setelah melalui proses pembelajaran,baik berupa penguasaan pengetahuan, keterampilan, maupun sikap. [Lihat sumber Disini - etheses.iainkediri.ac.id] Dengan demikian, hubungan antara gaya belajar dan prestasi siswa dapat dipahami sebagai keterkaitan atau interaksi antara cara belajar yang dimiliki siswa dengan hasil belajar yang berhasil dicapai siswa tersebut.
Definisi dalam KBBI
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI):
- Kata belajar memiliki arti: “berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu.” [Lihat sumber Disini - kbbi.web.id]
- Kata prestasi diartikan sebagai “hasil yang telah dicapai (dari yang telah dilakukan, dikerjakan, dan sebagainya)”. [Lihat sumber Disini - kbbi.web.id]
Dengan demikian, “prestasi belajar” menurut KBBI secara ringkas dapat diartikan sebagai hasil yang dicapai melalui usaha proses belajar. Sedangkan “gaya” dalam konteks “gaya belajar” merujuk pada watak, sikap, gerak-gerik atau kebiasaan seseorang dalam melakukan belajar. [Lihat sumber Disini - digitallib.iainkendari.ac.id]
Definisi Menurut Para Ahli
Berikut beberapa definisi gaya belajar dan prestasi belajar menurut para ahli:
Gaya Belajar
- Adi W. Gunawan menyatakan bahwa gaya belajar adalah “cara yang lebih disukai dalam melakukan kegiatan berfikir, memproses dan mengerti suatu informasi.” [Lihat sumber Disini - etheses.iainkediri.ac.id]
- Bobby DePorter & Hernacki (2004:110-112) menjelaskan bahwa gaya belajar adalah kombinasi bagaimana seseorang menyerap, mengatur, dan mengolah informasi. [Lihat sumber Disini - repository.uir.ac.id]
- Keefe menyebut gaya belajar sebagai faktor-faktor kognitif, afektif, dan fisiologis yang relatif stabil mengenai bagaimana seseorang merasa, berhubungan dengan lingkungan belajar, dan merespon lingkungan tersebut. [Lihat sumber Disini - etheses.iainkediri.ac.id]
- Gordon Dryen & Jeanette Dryen menjelaskan bahwa gaya belajar adalah cara yang diambil oleh masing-masing orang dalam menyerap informasi baru dan sulit, bagaimana mereka berkonsentrasi memproses dan menampung informasi yang masuk ke otak. [Lihat sumber Disini - etheses.iainkediri.ac.id]
Prestasi Belajar - Nana Sudjana menyatakan bahwa prestasi belajar harus mencakup aspek kognitif, afektif, dan psikomotor. [Lihat sumber Disini - etheses.iainkediri.ac.id]
- Beberapa literatur menyebut bahwa prestasi belajar adalah hasil yang telah dicapai siswa setelah melalui aktivitas belajar, yang dapat diukur dalam bentuk angka, huruf, atau simbol yang mencerminkan pencapaian tersebut. [Lihat sumber Disini - repositori.uma.ac.id]
- S. Suryabrata menyatakan bahwa prestasi belajar adalah hasil yang dicapai dari latihan dan pengalaman yang didukung oleh kesadaran. [Lihat sumber Disini - eprints.uny.ac.id]
Dari pengertian-pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa gaya belajar dan prestasi belajar merupakan dua konstruk yang saling terkait: gaya belajar mencerminkan bagaimana siswa belajar, sedangkan prestasi belajar menggambarkan seberapa berhasil siswa dalam belajar berdasarkan cara, usaha, dan proses yang dilakukan.
Hubungan Gaya Belajar dengan Prestasi Siswa
Peran Gaya Belajar dalam Proses Pembelajaran
Gaya belajar siswa memegang peranan penting dalam proses pembelajaran karena ia mencerminkan preferensi individu dalam menerima dan memproses informasi. Ketika gaya belajar siswa dikenali oleh pendidik, maka strategi pembelajaran yang dijalankan dapat disesuaikan untuk memfasilitasi siswa secara lebih efektif. Sebagai contoh, siswa dengan gaya visual akan lebih mudah memahami materi jika disajikan dalam bentuk gambar, diagram, atau video; sedangkan siswa dengan gaya auditori memperoleh manfaat lebih jika materi disampaikan melalui diskusi, ceramah, atau audio; dan siswa dengan gaya kinestetik akan memperoleh penguatan jika melakukan aktivitas fisik atau praktik dalam pembelajaran. Definisi tersebut di antaranya dikemukakan oleh Waryani (2021) bahwa gaya belajar merupakan suatu pendekatan yang menjelaskan tentang individu belajar melalui persepsi yang berbeda (auditori, visual, kinestetik). [Lihat sumber Disini - jurnal.globaleconedu.org] Dengan demikian, pemahaman terhadap gaya belajar memberi keuntungan dalam merancang pembelajaran yang menyenangkan dan sesuai dengan karakteristik siswa.
Mekanisme Pengaruh terhadap Prestasi
Bagaimana gaya belajar dapat mempengaruhi prestasi siswa? Berikut beberapa mekanisme yang dapat dijelaskan:
- Ketepatan penyajian materi dengan gaya belajar siswa akan meningkatkan efektivitas belajar, siswa lebih cepat memahami, menyerap, dan menyimpan informasi, sehingga hasil belajar menjadi lebih baik.
- Ketika siswa merasa nyaman dengan cara belajarnya sendiri (sesuai gaya belajarnya), maka motivasi dan keterlibatan siswa dalam pembelajaran meningkat, mengurangi hambatan dalam belajar.
- Sebaliknya, apabila gaya belajar siswa tidak diperhatikan (misalnya hanya metode ceramah panjang tanpa variasi), maka beberapa siswa bisa tertinggal karena tidak cocok dengan gaya belajarnya, yang akhirnya berdampak pada prestasi yang kurang optimal.
- Faktor-lain seperti keaktifan, disiplin, dan lingkungan belajar juga dapat memediasi pengaruh gaya belajar terhadap prestasi, sehingga gaya belajar bukan satu-satunya faktor tetapi dapat menjadi penentu penting dalam rantai kausalitas.
Bukti Empiris di Indonesia
Berbagai penelitian di setting Indonesia telah menunjukkan adanya hubungan positif antara gaya belajar dan prestasi belajar siswa. Beberapa temuan penting adalah sebagai berikut:
- Penelitian oleh F. Halawati (2021) menunjukkan bahwa di SD Negeri Kawahmanuk, terdapat hubungan positif dan signifikan antara gaya belajar dan prestasi belajar siswa (nilai signifikansi 0,001) dengan korelasi 0,299. [Lihat sumber Disini - jurnal.unisa.ac.id]
- Penelitian oleh K. Mistamin (2025) mengungkap bahwa gaya belajar visual mendominasi (45 %), auditori (35 %), dan kinestetik (20 %) dalam sampel, dan hasil penelitian menunjukkan pengaruh signifikan terhadap prestasi. [Lihat sumber Disini - iicls.org]
- Penelitian oleh N. Sricendani et al. (2024) menunjukkan bahwa gaya belajar dan prestasi belajar secara bersama-sama memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi belajar. [Lihat sumber Disini - jopspe.uho.ac.id]
- Penelitian oleh R. Rusli et al. (2023) menemukan bahwa identifikasi gaya belajar siswa menunjukkan bahwa gaya visual lebih dominan dan terdapat implikasi terhadap prestasi belajar. [Lihat sumber Disini - jurnaledukasia.org]
Hasil-hasil penelitian tersebut menunjukkan konsistensi bahwa semakin siswa menggunakan gaya belajar yang sesuai atau semakin guru mengakomodasi gaya belajar siswa, maka potensi prestasi siswa dapat semakin meningkat.
Faktor-Pembatas dan Variabel Pendukung
Meski hubungan antara gaya belajar dan prestasi siswa cukup kuat, ada beberapa catatan penting yang perlu diperhatikan:
- Gaya belajar bukanlah satu-satunya faktor penentu prestasi. Faktor lain seperti motivasi belajar, disiplin, lingkungan belajar, metode guru, dan sarana prasarana juga ikut berperan. Sebagai contoh, penelitian yang meneliti pengaruh gaya belajar, minat belajar, dan kebiasaan belajar menunjukkan bahwa gaya belajar dan minat belajar secara simultan mempengaruhi prestasi, namun bukan satu-satu faktor yang tunggal. [Lihat sumber Disini - edukatif.org]
- Tidak semua siswa memiliki satu gaya belajar yang dominan; beberapa siswa memiliki kombinasi gaya (visual + auditori, atau auditori + kinestetik). Oleh karena itu, pendekatan pembelajaran harus fleksibel. [Lihat sumber Disini - jurnalp4i.com]
- Lingkungan pembelajaran yang tidak kondusif (misalnya terlalu ramai, kurang media, guru tidak variatif dalam metode) dapat menghambat gaya belajar siswa meskipun gaya tersebut dikenali.
- Pengukuran gaya belajar dan prestasi belajar dalam penelitian sering terbatas pada aspek kuantitatif (nilai tes, korelasi), sehingga interpretasi kausalitas harus hati-hati.
Implikasi bagi Praktik Pembelajaran
Dari pemaparan di atas, terdapat beberapa implikasi penting bagi praktisi pendidikan (guru, sekolah, orang tua):
- Guru perlu mengenali gaya belajar siswa di kelas, misalnya melalui angket gaya belajar atau observasi, kemudian memvariasikan metode dan media pembelajaran untuk mengakomodasi gaya-gaya tersebut.
- Sekolah dan guru dapat menyediakan berbagai sarana pembelajaran (visual seperti peta konsep, video; auditori seperti diskusi, podcast; kinestetik seperti simulasi, praktik) agar semua siswa memperoleh kesempatan optimal.
- Orang tua di rumah juga bisa mendukung lingkungan belajar yang cocok dengan gaya belajar anak–misalnya menyediakan ruang tenang untuk siswa auditori, menyediakan bahan visual untuk siswa visual, menyediakan aktivitas praktik untuk siswa kinestetik.
- Penilaian dan evaluasi prestasi siswa sebaiknya juga mempertimbangkan diversitas gaya belajar–karena jika hanya bergantung pada tes tertulis (yang mungkin lebih cocok untuk gaya visual/aural) bisa merugikan siswa dengan gaya kinestetik.
- Program pembelajaran berdiferensiasi dapat diimplementasikan agar siswa dengan gaya berbeda tetap dapat belajar efektif, dan pada akhirnya meningkatkan prestasi secara keseluruhan.
Kesimpulan
Hubungan antara gaya belajar dan prestasi siswa menunjukkan bahwa gaya belajar merupakan elemen signifikan dalam proses pendidikan yang dapat mendukung atau menghambat pencapaian hasil belajar siswa. Setiap siswa memiliki kecenderungan gaya belajar yang berbeda (visual, auditori, kinestetik) dan ketika pembelajaran diorientasikan untuk mengakomodasi kecenderungan tersebut, maka efektivitas belajar meningkat dan berpotensi meningkatkan prestasi siswa. Namun demikian, gaya belajar bukanlah satu-satunya faktor; motivasi, lingkungan, metode mengajar, dan sarana pembelajaran turut mempengaruhi. Oleh karena itu, pendekatan pembelajaran yang adaptif dan variatif sangat dianjurkan agar setiap siswa dapat belajar secara optimal, dan prestasi belajar yang baik bukan hanya menjadi impian, tetapi kenyataan.
