Terakhir diperbarui: 27 November 2025

Citation (APA Style):
Davacom. (2025, 27 November 2025). Pendekatan Etnografis: Ciri, Langkah, dan Contoh. SumberAjar. Retrieved 27 November 2025, from https://sumberajar.com/kamus/pendekatan-etnografis-ciri-langkah-dan-contoh 

Kamu menggunakan Mendeley? Add entry manual di sini.

Pendekatan Etnografis: Ciri, Langkah, dan Contoh - SumberAjar.com

Pendekatan Etnografis: Ciri, Langkah, dan Contoh

Pendahuluan

Pendekatan etnografis telah lama menjadi salah satu metode paling andal dalam ilmu sosial untuk memahami aspek kebudayaan, interaksi sosial, dan dinamika kelompok dalam kehidupan manusia sehari-hari. Melalui pendekatan ini, peneliti tidak hanya mengandalkan data kuantitatif atau survei semata, melainkan memasuki “lapangan” untuk mengamati langsung praktik, perilaku, nilai, norma, dan makna yang hidup di dalam suatu komunitas. Dengan demikian, etnografi memungkinkan kita menangkap kompleksitas budaya dan sosial secara mendalam, sesuatu yang sering luput bila hanya menggunakan metode penelitian konvensional.

Dalam artikel ini, kita akan mengulas secara komprehensif apa itu pendekatan etnografis: definisinya, ciri khas, tahapan atau langkah-langkah pelaksanaannya, serta contoh aplikasi nyata. Pembahasan ini diharapkan memudahkan akademisi, praktisi, atau mahasiswa yang ingin menggunakan metode ini dalam penelitian, terutama di bidang sosial, pendidikan, budaya, atau antropologi.

Definisi Pendekatan Etnografis

Definisi Pendekatan Etnografis Secara Umum

Pendekatan etnografis, sering disebut juga etnografi, secara umum dapat dipahami sebagai metode penelitian kualitatif yang fokus pada studi mendalam terhadap orang, kelompok, atau komunitas dalam kehidupan nyata mereka. Metode ini mengutamakan pemahaman terhadap budaya, perilaku, kebiasaan, bahasa, dan struktur sosial dari titik pandang internal (insider), bukan sekadar interpretasi eksternal. [Lihat sumber Disini - en.wikipedia.org]

Dengan menggunakan pendekatan ini, peneliti bisa menangkap “nuansa kehidupan sehari-hari”, bagaimana individu menavigasi hubungan sosial, memaknai tradisi, mengambil keputusan dalam konteks budaya mereka, dan bagaimana nilai-nilai komunitas terbentuk serta diwariskan. Ini memungkinkan pemahaman yang kaya dan kontekstual, jauh melampaui data statistik atau jawaban kuesioner. [Lihat sumber Disini - scribbr.com]

Definisi dalam KBBI

Menurut etimologi istilah: kata “etnografi” berasal dari bahasa Yunani, “ethnos” yang berarti “suku/kaum/penduduk” dan “graphein” yang berarti “menulis/menuliskan”. Dengan demikian, etnografi secara harfiah bermakna “menulis tentang rakyat/kaum/kelompok”, yakni mendeskripsikan kehidupan, budaya, dan kebiasaan kelompok manusia tertentu. [Lihat sumber Disini - en.wikipedia.org]

Dalam konteks penelitian, definisi ini diterjemahkan sebagai proses pembuatan deskripsi tertulis (atau dokumentasi) tentang cara hidup dan sistem sosial suatu komunitas, dari segi budaya, interaksi, bahasa, dan praktik sosial. [Lihat sumber Disini - jki.ui.ac.id]

Definisi Menurut Para Ahli

Berikut beberapa definisi pendekatan etnografis menurut para ahli:

  • Koentjaraningrat mendefinisikan etnografi sebagai kegiatan pengumpulan keterangan secara sistematis mengenai cara hidup dan kehidupan sosial terkait unsur kebudayaan suatu masyarakat. [Lihat sumber Disini - penerbitdeepublish.com]
  • Alessandro Duranti menyatakan bahwa etnografi adalah deskripsi tertulis tentang organisasi sosial, aktivitas sosial, simbol serta karakteristik praktik interpretasi dari suatu kelompok manusia tertentu. [Lihat sumber Disini - penerbitdeepublish.com]
  • Creswell menyebut bahwa etnografi adalah prosedur penelitian kualitatif yang menggambarkan dan menginterpretasikan pola perilaku, kepercayaan, dan bahasa yang dianut oleh kelompok masyarakat dari waktu ke waktu. [Lihat sumber Disini - penerbitdeepublish.com]
  • Clifford Geertz memberi makna bahwa etnografi merupakan upaya intelektual untuk mengelaborasikan realitas, memahami realitas sosial dan budaya melalui analisis interpretatif mendalam. [Lihat sumber Disini - penerbitdeepublish.com]

Dari beragam definisi tersebut, terlihat bahwa esensi etnografi terletak pada pemahaman mendalam terhadap budaya dan kehidupan sosial dari perspektif anggota komunitas itu sendiri, melalui observasi, interaksi, dan dokumentasi sistematis.

Ciri-Ciri / Karakteristik Pendekatan Etnografis

Pendekatan etnografis dapat dikenali melalui sejumlah ciri atau karakteristik khas yang membedakannya dari metode penelitian lain. Berikut karakteristik pentingnya:

  • Lingkungan Alamiah (Natural Setting), Penelitian dilakukan di lingkungan alami komunitas, bukan di laboratorium atau situasi buatan. Tujuannya agar interaksi dan perilaku yang diamati benar-benar alami dan tidak termanipulasi. [Lihat sumber Disini - hrpp.research.virginia.edu]
  • Partisipasi dan Observasi Mendalam (Participant Observation + In-depth Observation), Peneliti ikut serta atau menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari komunitas untuk memahami perspektif internal mereka; bukan sekadar wawancara formal. [Lihat sumber Disini - simplypsychology.org]
  • Pendekatan Holistik, Etnografi memperhatikan berbagai aspek kehidupan komunitas: budaya, struktur sosial, bahasa, praktik, lingkungan fisik, sejarah, simbol, dan dinamika kelompok secara menyeluruh. [Lihat sumber Disini - en.wikipedia.org]
  • Deskripsi Mendalam (Thick Description), Data yang dihasilkan bersifat kaya detail, mencakup persepsi, makna, emosi, pola interaksi, dan konteks sosial budaya yang luas. [Lihat sumber Disini - qualtrics.com]
  • Fleksibilitas dan Adaptabilitas Metodologi, Metode dan teknik bisa menyesuaikan kondisi lapangan; tidak kaku seperti eksperimen. Bisa melibatkan wawancara, observasi, dokumentasi, studi dokumen, analisis artefak, dsb. [Lihat sumber Disini - en.wikipedia.org]
  • Penekanan pada Perspektif Partisipan (Insider’s View / Emic Perspective), Tujuan utama adalah memahami dunia dari sudut pandang anggota komunitas itu sendiri, bukan melihat mereka sebagai objek eksternal. [Lihat sumber Disini - repository.upi.edu]

Karakteristik ini membuat etnografi sangat cocok untuk mengeksplorasi fenomena budaya, kebiasaan lokal, struktur sosial, interaksi kelompok, serta makna sosial di balik tindakan dan norma dalam sebuah komunitas.

Langkah-Langkah Dalam Pelaksanaan Pendekatan Etnografis

Pelaksanaan penelitian etnografis biasanya mengikuti tahapan tertentu agar data yang diperoleh valid, kaya dan bermakna. Berikut garis besar langkah–langkah umum berdasarkan literatur terkini:

  1. Perencanaan dan Persiapan Awal
    • Merumuskan masalah penelitian: menentukan topik, tujuan, pertanyaan penelitian yang relevan secara kualitatif.
    • Kajian literatur: mengkaji penelitian terdahulu, teori, dan konteks budaya yang relevan.
    • Menyiapkan izin dan akses ke komunitas/ lapangan (etika, persetujuan dari informan, kerahasiaan, dsb.). [Lihat sumber Disini - jurnal.unigal.ac.id]
  2. Memasuki Lapangan (Entering the Field & Establishing Rapport)
  3. Pengumpulan Data
  4. Analisis Data
    • Mengorganisir data, transkripsi wawancara, pengkodean (coding) tema/pola, identifikasi makna sosial dan budaya.
    • Interpretasi dengan perspektif emic: memahami makna dari sudut pandang pelaku dan komunitas.
    • Menyusun deskripsi mendalam (“thick description”) yang memuat konteks sosial, budaya, sejarah, dan dinamika kelompok. [Lihat sumber Disini - qualtrics.com]
  5. Penulisan Laporan / Dokumentasi Etnografi
    • Menyajikan hasil dalam bentuk narasi, dengan deskripsi kontekstual dan interpretatif, bukan sekadar statistik.
    • Memberikan analisis atas makna budaya, struktur sosial, praktik, dan dinamika komunitas.
    • Memperhatikan etika penelitian: anonimitas informan, persetujuan, sensitivitas budaya, keakuratan representasi. [Lihat sumber Disini - hrpp.research.virginia.edu]
  6. Refleksi dan Validasi Data (Triangulasi / Member-checking)
    • Menggunakan berbagai sumber data (observasi, wawancara, dokumen) untuk triangulasi.
    • Jika memungkinkan, melakukan member-checking: mengonfirmasi interpretasi/data dengan informan. Hal ini penting agar representasi komunitas lebih akurat dan etis. [Lihat sumber Disini - en.wikipedia.org]

Contoh Aplikasi Pendekatan Etnografis

Untuk memberikan gambaran lebih konkrit, berikut beberapa contoh penelitian etnografi, khususnya dari konteks Indonesia / konteks sosial budaya / pendidikan:

  • Dalam bidang pendidikan: artikel “Penggunaan Metode Etnografi dalam Penelitian Sosial” menunjukkan bagaimana etnografi digunakan untuk meneliti lingkungan sekolah, interaksi guru-siswa, budaya kelas, nilai sosial di sekolah, dinamika sosial dalam komunitas sekolah. [Lihat sumber Disini - jurnal.itscience.org]
  • Dalam penelitian budaya tradisional / komunitas adat: misalnya studi etnografi terhadap komunitas Suku To Balo di Desa Bulo, peneliti melakukan observasi langsung, dokumentasi, dan wawancara untuk memahami struktur kekeluargaan, sistem sosial, dan karakteristik budaya komunitas tersebut. [Lihat sumber Disini - media.neliti.com]
  • Dalam bidang kesehatan / keperawatan: etnografi dipakai untuk memahami praktik keperawatan dalam konteks budaya komunitas, misalnya bagaimana norma, nilai, dan kepercayaan masyarakat mempengaruhi perilaku kesehatan dan cara pandang terhadap perawatan. [Lihat sumber Disini - jki.ui.ac.id]

Contoh-contoh ini menunjukkan fleksibilitas etnografi, bisa diaplikasikan dalam pendidikan, antropologi, kesehatan, studi komunitas adat, dan berbagai bidang lainnya.

Kelebihan dan Keterbatasan Pendekatan Etnografis

Kelebihan

  • Memberi pemahaman mendalam dan kontekstual tentang budaya, nilai, norma, dan interaksi sosial, lebih kaya daripada data kuantitatif kasar.
  • Mampu mengeksplorasi makna subjektif, perspektif internal komunitas, sehingga hasil penelitian lebih autentik dan bermakna.
  • Fleksibel dan adaptif terhadap perubahan di lapangan, bisa menangkap fenomena yang tidak terduga.
  • Cocok untuk penelitian budaya, komunitas, pendidikan, kesehatan, atau setting sosial kompleks yang butuh pemahaman holistik.

Keterbatasan

  • Prosesnya relatif panjang dan memerlukan komitmen waktu besar (observasi panjang, membangun kepercayaan, menetap di lapangan).
  • Risiko subjektivitas peneliti, interpretasi bisa dipengaruhi bias pribadi, sehingga dibutuhkan refleksi dan triangulasi yang kuat.
  • Kesulitan dalam generalisasi hasil, karena fokus pada konteks spesifik, hasil bisa sulit digeneralisasi ke komunitas lain.
  • Tantangan etika: privasi, persetujuan partisipan, sensitivitas budaya, dan representasi komunitas.

Kesimpulan

Pendekatan etnografis menawarkan metode yang sangat kuat untuk meneliti fenomena budaya, sosial, dan komunitas secara mendalam dan kontekstual. Dengan menempatkan peneliti “di lapangan”, menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi, etnografi memungkinkan pengungkapan makna kehidupan sehari-hari, struktur sosial, nilai, norma, dan dinamika kelompok yang sering tersembunyi jika hanya mengandalkan metode kuantitatif.

Meskipun memiliki keterbatasan berupa waktu yang panjang, risiko subjektivitas, dan keterbatasan generalisasi, keunggulannya dalam menghasilkan deskripsi kaya dan interpretatif menjadikannya sangat relevan bagi penelitian dalam antropologi, pendidikan, kesehatan, atau studi komunitas.

Bagi siapa pun yang tertarik memahami masyarakat dari perspektif internal, bukan hanya dari luar, pendekatan etnografis adalah salah satu pilihan metode terbaik.

 

Artikel ini ditulis dan disunting oleh tim redaksi SumberAjar.com berdasarkan referensi akademik Indonesia.

Pertanyaan Umum (FAQ)

Pendekatan etnografis adalah metode penelitian kualitatif yang mempelajari budaya, perilaku, dan kehidupan sosial suatu komunitas melalui observasi langsung, partisipasi, dan interaksi intensif di lingkungan alami mereka.

Ciri utama penelitian etnografis meliputi observasi lapangan secara langsung, partisipasi dalam aktivitas komunitas, deskripsi mendalam atau thick description, fokus pada perspektif partisipan, serta analisis holistik terhadap budaya dan interaksi sosial.

Langkah-langkah penelitian etnografis meliputi perencanaan penelitian, memasuki lapangan dan membangun hubungan (rapport), pengumpulan data melalui observasi dan wawancara, analisis data, penulisan laporan etnografi, serta validasi seperti triangulasi dan member-checking.

Contoh penerapan metode etnografis antara lain penelitian tentang budaya sekolah, studi komunitas adat, praktik kesehatan tradisional, interaksi sosial masyarakat tertentu, serta penelitian budaya dalam konteks pendidikan dan kesehatan.

Kelebihan pendekatan etnografis antara lain memberikan pemahaman mendalam dan kontekstual tentang suatu budaya, menangkap makna subyektif dari pengalaman partisipan, serta menghasilkan data yang kaya dan detail melalui observasi langsung.

⬇
Home
Kamus
Cite Halaman Ini